Tari Atoni Meto: Tarian Kreasi Baru yang Menjaga Tradisi Suku Dawan

Kamis 03-07-2025,14:04 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan
Tari Atoni Meto: Tarian Kreasi Baru yang Menjaga Tradisi Suku Dawan

Ketika para wanita bergabung dalam tarian, tercipta suasana perayaan yang menggambarkan kegembiraan bersama, sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan keberhasilan para pemburu.

Tari Atoni Meto bukan hanya tentang estetika gerak atau keindahan kostum. Tarian ini juga menyampaikan nilai budaya yang luhur, seperti kerja sama, penghargaan terhadap alam, dan rasa syukur kepada kekuatan alam semesta yang telah memberikan hasil.

Dalam kepercayaan masyarakat Dawan, hasil buruan yang melimpah adalah berkah dari kekuatan spiritual yang lebih tinggi, yang dalam tradisi mereka dikenal dengan sebutan Uis Neno, penguasa langit dan matahari.

BACA JUGA:Menelusuri Tradisi Bali Aga di Desa Tenganan Pegringsingan

Tari ini juga mencerminkan karakter komunal masyarakat Dawan, di mana setiap keberhasilan individu adalah keberhasilan seluruh komunitas. Nuansa ini tampak dalam interaksi para penari yang menggambarkan keceriaan bersama.

Sebagai sebuah karya kreasi baru, Tari Atoni Meto berhasil memadukan unsur tradisional dengan pendekatan seni pertunjukan yang modern. 

Hal ini menunjukkan bahwa tradisi tidak harus selalu dipertahankan dalam bentuk lama, tetapi bisa dikembangkan agar tetap relevan dan menarik untuk generasi muda.

Dengan terus menghidupkan Tari Atoni Meto dalam berbagai pertunjukan budaya, masyarakat NTT, khususnya Suku Dawan, dapat memperkenalkan kearifan lokal mereka kepada masyarakat luas, baik di dalam negeri maupun mancanegara.

BACA JUGA:Tenun Gringsing: Kain Sakral yang Menenun Nilai Kehidupan dari Bali

Tari Atoni Meto adalah wujud nyata dari seni yang tumbuh dari akar budaya lokal.

Ia lahir dari semangat kolektif masyarakat Dawan dan hadir sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai luhur kepada dunia. 

Melalui gerak, kostum, dan properti khas seperti daun lontar, tarian ini tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana pelestarian budaya dan identitas lokal yang patut dibanggakan.(*)

Kategori :