
Menurut Hery, ketangguhan dan relevansi BRI terletak pada kemampuannya menjaga kepercayaan publik dan membaca peluang di tengah dinamika industri keuangan yang berubah cepat.
BRI saat ini memiliki lebih dari 36.600 tenaga pemasar, termasuk Mantri (petugas mikro), RM Lending, serta RM Funding & Transaction yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jaringan distribusinya juga sangat masif, dengan lebih dari 6.000 unit kerja yang menjangkau hingga pelosok negeri, mulai dari kantor cabang utama hingga unit-unit kecil di daerah terpencil.
Hal inilah yang menjadikan BRI sebagai bank dengan jaringan terluas di Indonesia, yang mampu hadir di tengah masyarakat dari kota besar hingga desa.
BACA JUGA:Rekomendasi Jam Tangan Wanita Super Mewah: Jadi Koleksi Sekaligus Investasi
Tidak hanya dari sisi jaringan, BRI juga menunjukkan kekuatan dalam hal basis nasabah dan digitalisasi.
Hingga akhir Maret 2025, terdapat lebih dari 221 juta rekening simpanan yang dikelola oleh BRI.
Untuk segmen korporasi, platform digital QLola yang dimiliki BRI juga telah digunakan oleh lebih dari 211 ribu pengguna aktif.
Angka-angka ini mencerminkan bahwa BRI telah berhasil membangun sebuah ekosistem finansial yang besar dan kuat, yang sekaligus menjadi pondasi bagi strategi pertumbuhan di masa depan.
BACA JUGA:Solusi Modal Usaha UMKM 2025: Panduan Lengkap Ajukan KUR BRI hingga Rp100 Juta
Lebih lanjut, BRI juga menunjukkan keunggulannya di kancah global melalui daftar Forbes Global 2000 edisi Juni 2025.
Dalam daftar tersebut, BRI berhasil menempati peringkat 349 dari 2.000 perusahaan publik terbesar di dunia, menjadikannya perusahaan publik asal Indonesia dengan peringkat tertinggi.
Forbes mencatat pendapatan BRI mencapai USD 16,07 miliar, dengan laba bersih sebesar USD 3,8 miliar, aset senilai USD 123,83 miliar, dan nilai pasar mencapai USD 33,48 miliar.
Kombinasi antara kinerja operasional yang solid, jaringan yang luas, inovasi digital, dan manajemen risiko yang terukur menjadi alasan mengapa BRI terus melesat di tengah ketidakpastian global.
BACA JUGA:Penjualan Mobil Hybrid Tetap Stabil, Mobil Listrik Alami Penurunan
Dalam laporan FinanceAsia, disebutkan bahwa hanya institusi keuangan yang mampu beradaptasi cepat dan berpikir strategis yang sanggup menghadapi tantangan ekonomi pasca pandemi dan tetap mencetak pertumbuhan positif.