
Ini menjadi penurunan ekspor pertama Jepang dalam delapan bulan terakhir, mengindikasikan bahwa tekanan tarif mulai berdampak serius terhadap sektor manufaktur.
Meski kini tengah dihadang oleh ketegangan perdagangan dan tantangan produksi, tapi ternyata Toyota masih tetap mampu menjaga momentum pertumbuhan penjualan secara global.
Dengan strategi diversifikasi pasar dan fokus pada teknologi ramah lingkungan, Toyota terbukti cukup tangguh dalam menghadapi ketidakpastian global.
Namun, tekanan tarif yang terus membayangi bisa menjadi batu sandungan serius bagi industri otomotif Jepang jika tidak segera diatasi melalui jalur diplomasi. (*)