E-Mobility Revolution: Bagaimana Motor Listrik Mengubah Cara Kita Berkendara

Selasa 24-06-2025,08:23 WIB
Reporter : Krisna Jeri
Editor : Budi Setiawan
E-Mobility Revolution: Bagaimana Motor Listrik Mengubah Cara Kita Berkendara

Motor listrik tidak menghasilkan emisi langsung. Dengan populasi motor yang sangat tinggi di Asia Tenggara, transisi ke motor listrik bisa memberikan dampak besar terhadap kualitas udara. 

Menurut data IEA (International Energy Agency), kendaraan roda dua menyumbang lebih dari 20% polusi karbon di kota besar Asia.

Dengan mengganti motor konvensional ke motor listrik, Indonesia bisa menghemat jutaan liter BBM per tahun dan secara signifikan menurunkan emisi karbon sejalan dengan target Net Zero Emission 2060.

BACA JUGA:Calon Kuat Mobil Listrik Nasional, Berikut Spesifikasi Toyota Innova BEV 2025

Motor listrik mungkin memiliki harga beli yang sedikit lebih tinggi, tetapi biaya operasionalnya jauh lebih murah. Tanpa kebutuhan bahan bakar, oli, dan dengan minim perawatan mekanis, pemilik motor listrik bisa menghemat hingga 70% biaya penggunaan dibanding motor bensin dalam jangka panjang.

Pemerintah Indonesia juga telah memberikan berbagai insentif, termasuk subsidi pembelian, bebas pajak, dan bebas ganjil genap di beberapa kota, yang makin mendorong adopsi motor listrik.

Meski pertumbuhannya positif, motor listrik masih menghadapi tantangan:

  •  Infrastruktur charging yang belum merata
  •  Harga baterai yang masih tinggi
  •  Persepsi publik terhadap daya tahan dan performa

BACA JUGA:BMW F 800 R: Naked Bike Agresif Kelas Menengah dengan DNA Premium Jerman

Namun, dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas, hambatan ini perlahan mulai teratasi.

E-Mobility bukan lagi mimpi masa depan ia telah hadir dan berkembang pesat. Motor listrik bukan hanya kendaraan alternatif, melainkan simbol transisi menuju mobilitas yang lebih bersih, pintar, dan efisien. 

Dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, bukan tidak mungkin motor bensin hanya akan menjadi pilihan kolektor atau penggemar klasik.

Kini, saatnya kita bertanya Apakah kita siap menjadi bagian dari revolusi ini?

Kategori :