
“Alhamdulillah, kami sangat bangga atas prestasi Syipa dan Rodiani. Mereka membuktikan bahwa putra-putri daerah mampu bersaing dan bersinar di tingkat provinsi. Kami berharap mereka menjadi teladan dalam penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang baik dan benar,” ungkap Riady mendampingi Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nowo Wibawono, S,Pd, M.Pd., Senin (23 Juni 2025)
Dengan diraihnya prestasi oleh Syipa An Nisa dan Rodiani Puspita Sari, diharapkan dapat menjadi teladan dalam penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang baik dan benar, sekaligus menjadi mitra Gerakan Literasi Daerah Lampung Barat untuk bersama-sama mendorong budaya literasi di kalangan generasi muda agar tetap menjaga kelestarian bahasa dan sastra daerah di lingkungan pendidikan, komunitas-komunitas di tengah masyarakat agar generasi muda dan masyarakat menyadari bahwa bahasa dan literasi adalah fondasi penting dalam pembangunan daerah Lampung Barat Barat.
“Kami berharap mereka menjadi motor penggerak budaya literasi di lingkungan pendidikan maupun di tengah masyarakat. Kehadiran mereka sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran bahwa bahasa dan literasi adalah fondasi utama dalam pembangunan karakter dan kemajuan daerah,” imbuhnya.
BACA JUGA:Yadnya Kasada: Ritual Sakral Suku Tengger di Pelataran Gunung Bromo
Bahasa dan Literasi: Pilar Peradaban, Pilar Lampung
Pemilihan Duta Bahasa bukan hanya seremonial tahunan tapi melainkan gerakan konkret untuk mengajak generasi muda mencintai bahasa, membaca, menulis, dan berdiskusi.
Dengan semangat kebhinekaan dan kecintaan pada budaya lokal, Duta Bahasa diharapkan mampu menjembatani antara tradisi dan modernitas melalui komunikasi yang santun, cerdas, dan berdaya pengaruh.
Balai Bahasa Provinsi Lampung menegaskan bahwa program ini akan terus dilanjutkan dan diperkuat di tahun-tahun mendatang, sebagai bagian dari strategi besar membangun generasi literat yang tangguh, inklusif, dan berwawasan kebangsaan. (*)