Gambus: Alat Musik Warisan Budaya Melayu dengan Akar Timur Tengah

Sabtu 21-06-2025,15:45 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan
Gambus: Alat Musik Warisan Budaya Melayu dengan Akar Timur Tengah

Pengaruh gambus sangat terasa di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera. Di Aceh, alat musik ini menjadi pengiring utama dalam pertunjukan syair dan lagu pujian. 

Sementara di kawasan Deli (Sumatera Utara), gambus sering digunakan sebagai alat musik pengiring tari zapin, yaitu tarian yang memiliki unsur Islam dan budaya Arab.

Di Belitung, gambus hadir dalam kegiatan adat seperti makan bersama dalam tradisi lokal. Sementara di Lampung, alat musik ini digunakan untuk mengiringi beragam tarian daerah. 

Perannya tak hanya sebagai alat musik, tetapi juga sebagai penguat suasana dalam berbagai kegiatan budaya masyarakat setempat.

BACA JUGA:Kain Cual: Simbol Warisan dan Kebanggaan Bangka Belitung

Di luar Sumatera, gambus juga memiliki tempat khusus dalam budaya Betawi yang berkembang di Jakarta. 

Dalam masyarakat Betawi, gambus menjadi bagian penting dari orkes tradisional yang sering dimainkan dalam acara seperti pernikahan, peringatan hari besar keagamaan, dan hajatan.

Orkes gambus biasanya dilengkapi alat musik tambahan seperti gendang, biola, seruling, hingga tabla. 

Kolaborasi alat-alat musik tersebut menghasilkan nuansa khas yang mencerminkan perpaduan unsur Arab dan tradisi lokal.

BACA JUGA:Rencong: Senjata Tradisional Aceh yang Sarat Makna

Keberadaan gambus di berbagai daerah merupakan bukti nyata dari proses akulturasi yang telah berlangsung lama di Indonesia. 

Budaya asing, dalam hal ini pengaruh Arab, mampu diterima dan dikembangkan oleh masyarakat lokal sehingga membentuk karakter baru yang unik. 

Gambus tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi simbol keterbukaan budaya dan kreativitas masyarakat Nusantara.

Meski berasal dari luar negeri, gambus diterima sebagai bagian dari identitas lokal. Setiap daerah memberikan sentuhan khas dalam cara membuat, memainkan, dan mengapresiasi alat musik ini.

BACA JUGA:Campak Darat: Kesenian Tradisional Berpantun dari Pulau Belitung

Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, minat terhadap alat musik tradisional seperti gambus mulai menurun, terutama di kalangan generasi muda. 

Kategori :