“Kami semua pernah melewati masa sulit saat pandemi, dengan pembelajaran daring yang mengandalkan gawai dan koneksi internet. Tapi empat tahun terakhir, kami bangkit lagi lewat tatap muka dan semangat yang perlahan kembali,” kata Ahmad.
Ia juga memberikan pesan mendalam kepada para siswa agar tidak hanya menjadi anak pintar, tetapi juga berakhlak mulia.
“Ilmu tanpa akhlak akan sia-sia,” tuturnya penuh makna.
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Barat, Riadi Andrianto, S.H., memberikan apresiasi kepada seluruh guru, orang tua, dan siswa.
Ia menegaskan bahwa pelepasan ini bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan baru menuju masa depan yang gemilang.
“Pegang nama baik sekolahmu. Teruslah berprestasi dan jadilah kebanggaan Lampung Barat,” pesannya.
Riadi juga membagikan "7 Kebiasaan Baik" kepada para siswa, yaitu: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan bergizi, belajar giat, bersosialisasi, dan tidur cukup.
Ia menambahkan bahwa program sekolah dan seragam gratis masih berjalan, meskipun dengan pengelolaan anggaran yang lebih efisien.
Acara ditutup dengan beragam pertunjukan seni dari para siswa.
Mulai dari tari payung, pantun nyambai muakhi, medley lagu “Mimpi”, hingga butabuh gamolan bebakhong.
Momen paling menyentuh adalah prosesi sungkeman kepada orang tua, sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih atas kasih sayang dan doa yang tak pernah putus.(Adv)