
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Kalau kamu pernah video call zaman dulu, besar kemungkinan kamu pakai Skype. Yap, aplikasi biru yang jadi pionir layanan VoIP ini pernah jadi primadona. Tapi semua cerita pasti ada akhirnya.
Tepat pada 5 Mei 2025, Microsoft resmi menutup Skype. Sedih? Pasti. Tapi juga jadi momen buat kita kilas balik, bagaimana Skype dulu pernah mengguncang dunia komunikasi digital.
Siapa sangka, aplikasi yang dulu jadi jembatan utama komunikasi jarak jauh kini tinggal kenangan? Nah, lewat artikel ini, kita bakal bahas perjalanan panjang Skype, bagaimana dia mengubah cara kita berkomunikasi, dan apa sih penyebab dia kalah saing sama para pesaing barunya.
Yuk, nostalgia bareng dan cari tahu kenapa sang raja panggilan internet ini akhirnya harus angkat kaki dari panggung utama.
BACA JUGA:Head-to-Head Poco M7 Pro dan Galaxy A16, Mana Lebih Worth It?
Awal Mula Skype: Sebuah Revolusi Komunikasi Digital
Ketika Skype pertama kali dirilis pada tahun 2003 oleh Niklas Zennström dan Janus Friis, dunia belum siap menghadapi perubahan yang dibawanya. Bayangkan saja, saat koneksi internet masih mengandalkan dial-up, Skype sudah memperkenalkan panggilan suara dan video gratis antar pengguna internet.
Inovasi ini benar-benar mengguncang industri komunikasi, yang saat itu masih didominasi oleh telepon konvensional.
Skype membuat komunikasi jadi lebih murah, lebih mudah, dan lintas batas. Nggak heran kalau popularitasnya melejit cepat. Dalam beberapa tahun saja, jutaan pengguna dari seluruh dunia mulai mengandalkan Skype buat ngobrol bareng teman, keluarga, bahkan urusan kerja.
BACA JUGA:'Kiamat' Ponsel LG: Dukungan Resmi Berakhir 30 Juni 2025, Pengguna Harus Bersiap
Masa Keemasan Skype: Jadi Raja Panggilan Internet
Kamu mungkin masih ingat masa-masa di mana Skype jadi andalan. Terutama buat kamu yang LDR-an, kerja remote, atau sekadar pengen ngobrol bareng teman dari luar negeri. Bahkan sebelum Zoom dan Google Meet beken seperti sekarang, Skype-lah yang mendominasi ruang panggilan video dan suara.
Puncak kejayaannya terjadi sekitar 2011-2013, ketika pengguna aktifnya mencapai lebih dari 300 juta orang. Pada saat itu, Skype juga sudah mulai diintegrasikan ke banyak perangkat, mulai dari laptop, smartphone, bahkan smart TV.
Lalu Microsoft masuk ke panggung. Tahun 2011, raksasa teknologi itu membeli Skype dengan harga fantastis: 8,5 miliar dolar AS. Harapannya? Menggabungkan teknologi Skype ke dalam ekosistem Microsoft seperti Outlook dan Windows.
BACA JUGA:5 Trik Ampuh Stop Update Otomatis di Windows 11