
Tidak jauh dari situ, Gua Cokro hadir sebagai permata tersembunyi yang belum terlalu dikenal publik.
Ciri khasnya adalah formasi bebatuan di dinding gua yang menyerupai tirai alami dan bahkan bentuk mirip keris.
Dengan kedalaman sekitar 18 meter, gua ini memberikan nuansa artistik alami yang sangat menarik bagi pecinta fotografi maupun penikmat keindahan alam.
Menuju Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Pacitan, terdapat Gua Gong yang terkenal akan fenomena akustiknya.
BACA JUGA:Lidah Buaya untuk Rambut: Herbal Alami untuk Rambut Lebih Sehat dan Kuat
Nama “Gong” merujuk pada bunyi menyerupai alat musik tradisional yang terdengar saat bagian tertentu dari dinding gua diketuk.
Selain itu, tata cahaya warna-warni di sepanjang jalur wisata menambah keindahan gua ini, menciptakan suasana layaknya istana kristal di dalam tanah.
Di Kalimantan Timur, tepatnya di Kampung Merabu, Berau, berdiri Gua Beloyot yang sarat nilai sejarah.
Gua ini menyimpan lukisan prasejarah berupa gambar tangan dan adegan perburuan yang diperkirakan berusia lebih dari 10.000 tahun.
BACA JUGA:Program Pemutihan Pajak di Mall Kartini Diserbu Warga
Untuk mencapai lokasi gua, pengunjung harus berjalan kaki menembus hutan lebat sejauh lebih dari lima kilometer.
Namun usaha tersebut akan terbayar dengan pengalaman menyaksikan langsung bukti keberadaan manusia purba yang masih terjaga di tempat aslinya.
Sementara itu, kawasan Karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan menjadi rumah bagi ratusan gua yang sebagian besar belum sepenuhnya dieksplorasi.
Tercatat ada lebih dari 260 gua di wilayah ini, dan sekitar 50 di antaranya menyimpan artefak dan lukisan dinding prasejarah.
BACA JUGA:Ada Istri di Rumah, Oknum PNS Pesawaran Diduga Nekat Cabuli Sepupu Sendiri
Lanskap karst yang luas ini menawarkan kesempatan langka untuk menjelajahi dunia bawah tanah yang sangat luas dan penuh nilai ilmiah maupun budaya.