
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dikenal sebagai salah satu penyanyi dangdut papan atas Indonesia, Ayu Ting Ting ternyata menyimpan kisah kehidupan pribadi yang penuh tantangan.
Di balik gemerlap panggung hiburan dan popularitasnya di media sosial, Ayu selama ini menjalani peran sebagai orang tua tunggal sebuah kenyataan yang ia ungkapkan dengan jujur dan emosional dalam unggahan terbarunya di Instagram.
Sudah lebih dari satu dekade, tepatnya sejak bercerai dari Enji, Ayu Ting Ting menjalani kehidupan sebagai ibu tunggal bagi putrinya, Bilqis Khumairah Razak.
Lewat akun Instagram pribadinya, @ayutingting92, Ayu berbagi perasaan mendalam tentang bagaimana beratnya menjalani kehidupan seorang diri, bertanggung jawab penuh atas tumbuh kembang anak tanpa kehadiran sosok pasangan hidup.
BACA JUGA:Ayam Teriyaki: Menu Bekal Lezat, Sehat, dan Gampang Dibuat di Rumah
Perjuangan yang Tidak Terlihat oleh Publik
Dalam penuturannya, Ayu mengakui bahwa menjadi ibu tunggal adalah salah satu perjalanan hidup yang paling menantang. Ia mengibaratkan dirinya sebagai perempuan yang sudah berkali-kali mengalami jatuh bangun dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Namun, meski banyak hal sulit yang harus dihadapi, ia terus berusaha berdiri tegak dan kuat, demi anak yang menjadi prioritas utamanya.
Ayu juga membagikan refleksinya setelah menonton film Indonesia berjudul Tabayyun, yang mengangkat tema kehidupan ibu tunggal. Film ini membuatnya tergerak karena, menurutnya, jarang ada film lokal yang menyoroti realitas ibu tunggal dengan pendekatan empati dan kejujuran, bukan dari sudut pandang stigma atau label negatif.
Film tersebut mengingatkan Ayu pada perjuangan-perjuangan yang selama ini ia lalui: pergulatan batin, tekanan sosial, rasa takut tidak lagi pantas dicintai, dan kesendirian yang kerap datang tiba-tiba. Ia merasa film ini mencerminkan kenyataan banyak perempuan di luar sana yang menjalani peran serupa, termasuk dirinya.
BACA JUGA:Rolls-Royce Cullinan Perkuat Armada Polisi Dubai: Mewah, Gahar, dan Tak Masuk Akal!
Tekanan Sosial dan Stigma yang Masih Ada
Bukan hanya soal mengurus anak, Ayu juga membahas tantangan sosial yang sering dihadapi oleh ibu tunggal. Mulai dari penilaian masyarakat yang sering kali tidak adil, hingga gosip-gosip yang beredar tanpa empati.
Ia menyebut bahwa sering kali perjuangan perempuan seperti dirinya tidak dilihat secara utuh, melainkan hanya dari potongan-potongan narasi negatif yang dibuat oleh orang lain. Dalam pandangannya, perjuangan seorang ibu tunggal bukan hanya soal mencari nafkah dan membesarkan anak, tetapi juga soal bertarung dengan tekanan batin.
Tidak jarang, ibu tunggal merasa tidak layak untuk dicintai kembali atau bahkan merasa tidak pantas mencintai lagi. Hal itu diperparah oleh penghakiman yang datang dari sekitar, baik secara langsung maupun lewat media sosial.
BACA JUGA:Mengenal Asal-Usul dan Keindahan Baju Adat Sumatera Selatan