MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di tengah rimba lebat Thailand yang lembap dan tenang, dua sosok mengilap melata di semak-semak.
Mereka bukan sembarang reptil—mereka adalah king kobra, ular berbisa terbesar di dunia. Tapi kali ini, mereka tak sedang berburu, melainkan bertarung demi cinta.
Saat musim kawin tiba, dua jantan king kobra terlibat dalam duel yang lebih menyerupai tarian.
Tubuh mereka saling melilit dalam pola spiral, kepala menjulang tinggi, lalu saling mendorong dan menekan tanpa satu pun gigitan. Tak ada bisa yang digunakan.
BACA JUGA:'Kiamat' Ponsel LG: Dukungan Resmi Berakhir 30 Juni 2025, Pengguna Harus Bersiap
Ini bukan pertarungan untuk membunuh, tapi ritual kehormatan demi hak mendekati sang betina.
Menurut Max Jones, peneliti konservasi dari Virginia Tech yang meneliti ular ini di Cagar Biosfer Sakaerat, bisa king kobra cukup mematikan untuk melumpuhkan mangsa besar.
Namun dalam duel sesama jantan, mereka memilih tidak saling membunuh.
Pertarungan ini berlangsung sekitar 30 menit atau lebih.
BACA JUGA:Anak Terlambat Bicara: Kenali Penyebab, Dampak, dan Cara Efektif Mengatasinya
Tak ada gerakan intimidatif atau tudung kepala yang dikembangkan seperti saat menghadapi musuh.
Semuanya berlangsung dalam diam, seperti rahasia alam yang hanya bisa disaksikan oleh segelintir orang.
Jones pertama kali menyaksikan duel ini langsung pada 2019, melalui proyek pelacakan ular menggunakan alat radio kecil yang ditanam dalam tubuh reptil.
Ketika dua sinyal pejantan menunjukkan pergerakan spiral, ia tahu sedang menyaksikan fenomena langka.
BACA JUGA:Mahfud MD Soroti Polemik Ijazah Jokowi: Jangan Guncang Logika Konstitusi