
Husairi dan Dedi Sanjaya, yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Deri, juga merasa seperti "korban harapan palsu" dari program pengentasan kemiskinan.
Mereka heran dengan mekanisme penyaluran bantuan rumah, karena justru yang terlihat mampu lebih sering mendapat bantuan dibanding mereka yang benar-benar membutuhkan.
"Saat ini kami hanya bisa bertahan dengan bantuan BLT-DD. Syukur Alhamdulillah masih ada bantuan tersebut, semoga masih ada harapan untuk masa depan anak-anak kami," ujar Husairi dengan nada lirih.