Ia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki sejarah panjang dalam menghadapi penjajahan dan penindasan, sehingga sudah menjadi tugas moral Indonesia untuk mendukung negara-negara lain yang mengalami hal serupa.
"Kita harus solider, kita harus membela rakyat-rakyat yang tertindas di dunia. Karena itu, kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina," tegas Prabowo di hadapan para anggota MPR/DPR/DPD serta tamu negara lainnya.
Lebih lanjut, Prabowo juga menyinggung berbagai bantuan yang telah dikirimkan oleh Indonesia ke Palestina selama pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Tim medis Indonesia, misalnya, telah bekerja di Gaza dan Rafah meskipun dengan risiko yang sangat tinggi.
BACA JUGA:33 Kepala Negara Akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran Besok
Dokter dan perawat Indonesia tak gentar untuk berada di garis depan demi membantu rakyat Palestina yang membutuhkan.
Bantuan ini adalah wujud nyata dari solidaritas Indonesia, yang tidak hanya sebatas kata-kata, tetapi diwujudkan dalam tindakan konkret.
Dalam pidato perdananya, Prabowo juga mengungkapkan rencana pemerintahannya untuk terus meningkatkan bantuan bagi Palestina.
Tidak hanya bantuan medis yang akan diperkuat, tetapi Indonesia juga siap untuk mengevakuasi korban perang, terutama anak-anak yang mengalami trauma.
BACA JUGA:Ini Sosok Pemimpin Sementara Hamas Setelah Kematian Yahya Sinwar
"Kita siapkan rumah sakit tentara kita, dan nanti rumah sakit-rumah sakit lain untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban dari perang yang tidak adil," ungkap Prabowo dengan penuh tekad.
Pernyataan ini menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya akan menjadi penonton dalam konflik yang terjadi di Palestina, tetapi akan terlibat aktif dalam memberikan solusi dan bantuan bagi rakyat yang tertindas.