Skenario Iran Hadapi Serangan Balasan Israel

Selasa 08-10-2024,12:55 WIB
Reporter : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memuncak setelah serangan besar-besaran rudal balistik Iran menghantam sejumlah pangkalan militer Israel pada Selasa pekan lalu. 

Serangan ini dilaporkan sebagai respons terhadap pembunuhan sejumlah pemimpin Hamas dan Hizbullah yang dilakukan oleh Israel dalam beberapa minggu terakhir. 

Sebagai tanggapan, Israel telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan melancarkan serangan balasan yang lebih serius dan signifikan.

Situasi ini menambah eskalasi di Timur Tengah yang sudah tegang, dengan kedua negara siap bertindak dalam rangka mempertahankan kepentingan masing-masing. 

Iran, melalui kantor berita Tasnim yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), mengonfirmasi bahwa mereka telah mempersiapkan setidaknya 10 skenario menghadapi potensi serangan balasan Israel. 

Seorang sumber anonim menyatakan bahwa respons Iran tidak harus seimbang dengan tindakan Israel, melainkan bisa jauh lebih keras dengan menargetkan infrastruktur Israel yang dinilai lebih sensitif dan rentan terhadap serangan.

Dengan mengandalkan skenario yang sudah dirancang, Iran tampaknya siap menghadapi berbagai kemungkinan. 

Dalam pernyataan yang dikutip dari RT, sumber tersebut juga menegaskan bahwa serangan balasan Iran dapat menyebabkan "masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya" bagi Israel. 

Hal ini diperkuat oleh pernyataan yang menegaskan bahwa jika ada negara lain yang turut membantu Israel dalam melancarkan serangan terhadap Iran, negara tersebut akan melewati "garis merah" Iran dan akan menerima konsekuensi serius. 

Pernyataan ini diperkirakan diarahkan kepada Amerika Serikat, yang diketahui telah berkoordinasi dengan Israel terkait kemungkinan serangan terhadap Iran.

Sikap tegas Iran ditunjukkan dalam pesan yang dikirim melalui Qatar kepada Amerika Serikat, di mana Iran menyatakan tidak akan lagi menahan diri secara sepihak.

Hal ini menjadi peringatan keras bagi negara-negara yang berpotensi terlibat dalam konflik ini, termasuk AS yang selama ini dianggap sebagai sekutu kuat Israel di kawasan Timur Tengah.

Di sisi lain, Israel, melalui Menteri Pertahanan Yoav Gallant, menegaskan kepada CNN bahwa "semua opsi masih terbuka." 

Hal ini menunjukkan bahwa Israel tidak akan mundur dalam menghadapi ancaman dari Iran dan kemungkinan besar akan terus melakukan operasi militernya. 

Meskipun ada laporan dari media Israel, Kan11, yang menyebutkan bahwa Washington telah menawarkan paket kompensasi kepada Israel agar tidak menyerang fasilitas nuklir atau minyak Iran, ketegangan antara kedua negara ini tampaknya semakin sulit diredakan.

Kategori :