MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, dunia keuangan di Indonesia mengalami perubahan signifikan.
Pembayaran digital kini menjadi pilihan utama masyarakat, menggantikan metode pembayaran tradisional seperti kartu debit.
Berdasarkan data terbaru dari Bank Indonesia (BI), transaksi menggunakan kartu debit mengalami penurunan drastis sebesar 9,57% secara tahunan (yoy), atau sekitar 584 juta transaksi.
Sebaliknya, metode pembayaran digital terus mengalami pertumbuhan pesat.
BACA JUGA:Pakai Kredivo, Belanja di Tokopedia Bayarnya Belakangan
Pertumbuhan Transaksi Digital di Indonesia
Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, dalam konferensi pers bulan Agustus 2024, mengungkapkan bahwa transaksi menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) tumbuh sebesar 207,5% yoy.
Jumlah pengguna QRIS saat ini mencapai 51,43 juta dengan jumlah merchant tercatat sebanyak 33,2 juta.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin nyaman menggunakan teknologi pembayaran digital dalam kegiatan sehari-hari.
Tingginya angka pertumbuhan ini menunjukkan bahwa transaksi digital bukan hanya tren sementara, melainkan menjadi solusi pembayaran yang lebih cepat, aman, dan efisien.
BACA JUGA:Pilih Pinjol Terpercaya, Berikut Daftar 98 Fintech Berizin OJK Terbaru
Selain QRIS, metode transfer digital seperti Bank Indonesia Real-Time Gross Settlement (RTGS) dan BI Fast juga mengalami lonjakan.
RTGS tumbuh sebesar 15,46% yoy, mencapai transaksi senilai Rp 15.450 triliun.
Sementara itu, BI Fast mengalami kenaikan sebesar 65,08% yoy dengan 301,4 juta transaksi.
Tidak hanya itu, transaksi layanan perbankan digital mencatatkan angka 1.845 juta transaksi, meningkat sebesar 30,5% yoy, serta uang elektronik tumbuh 22,46% yoy dengan jumlah transaksi mencapai 1.272 juta.