MEDIALAMPUNG.CO.ID - Anggaran dana bantuan sosial (bansos) dalam APBN 2024 berpotensi membengkak.
Seiring dengan keputusan pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengeluarkan program bansos baru.
Bansos baru bernama BLT Mitigasi Risiko Pangan. Lewat program pengganti BLT El Nino ini, pemerintah membagikan bantuan total sebesar Rp 600.000 untuk 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menghitung, dana yang diperlukan sebesar Rp 11,25 triliun.
BACA JUGA:Daftar Bansos dengan Anggaran Rp11,2 Triliun untuk 18,8 Juta KPM
Tetapi, Kemenkeu masih belum dapat memastikan sumber dana untuk program BLT Mitigasi Risiko Pangan itu.
Sebagai informasi, dalam APBN 2024 pemerintah sebenarnya menganggarkan dana Rp 496,8 triliun untuk program perlindungan sosial (perlinsos).
Jika pemerintah melakukan alokasi anggaran dari luar alokasi itu untuk menjalankan program BLT Mitigasi Risiko Pangan, maka alokasi anggaran perlinsos berpotensi akan membengkak melewati Rp 500 triliun, dan menjadi level tertinggi dari sepanjang sejarah.
Ekonom Center of Reform on Economic (Core) Yusuf Rendy Manilet membenarkan, bansos ini instrumen jangka pendek yang dapat digunakan pemerintah dalam membantu menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi tertentu.
BACA JUGA:4 Bansos Kemensos Hampir Selesai Dicairkan di Bulan Januari 2024
Apabila bansos dilakukan secara berkelanjutan, berpotensi mengatasi permasalahan kemiskinan dan dapat mengentaskan kemiskinan ekstrem.
"Menurut saya anggaran perlindungan sosial di tahun ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah penyaluran bantuan pengiriman sosial di dalam negeri," ucapnya.
Dengan semakin gencarnya pelaksanaan bansos, maka tang diperlukan anggaran belanja semakin besar.
Karenanya, ia pun membenarkan adanya potensi anggaran perlinsos yang akan membengkak mencapai level tertinggi sepanjang masa di tahun ini.
BACA JUGA:Bantuan El Nino Bulan Januari Cair, Daftar Penerima Berbeda dengan Tahun Lalu