LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Pekon Tebaliokh, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat menyalurkan bantuan sebanyak 20 ekor kambing kepada kelompok masyarakat, sebagai realisasi dari program ketahanan pangan bidang hewani.
Bantuan ternak kambing itu diserahkan langsung oleh Peratin Tebaliokh, Iwan Susanto kepada kelompok Mangli Maju Jaya dengan harapan program Ketahanan pangan yang menjadi salah satu prioritas dalam pemanfaatan Dana Desa tahun 2023 itu dapat berkembang sehingga mendongkrak perekonomian masyarakat.
Pada kesempatan itu Iwan Susanto berpesan agar bantuan kambing tersebut dapat di kembangkan dengan baik, mengingat wilayah itu sangat potensial menjadi sentra peternakan kambing karena didukung ketersediaan pakan yang memadai.
"Selain potensi wilayah, kegiatan ternak kambing ini bukan suatu hal yang baru bagi masyarakat, artinya kelompok masyarakat ini memang sudah mempunyai pengalaman dalam beternak sehingga tinggal keseriusan supaya benar-benar kegiatan usaha ternak kambing ini dapat berkembang dan menjadi salah satu pendongkrak ekonomi keluarga," ucap Iwan.
BACA JUGA:Belum Selesai Ditangani, Longsor di Jalur Liwa-Krui Berpotensi Timbulkan Kemacetan Saat Nataru
Alasan difokuskannya program ketahanan pangan bidang hewani dalam bentuk bantuan kambing itu, kata Iwan, karena wilayah tersebut memang diharapkan dapat menjadi salah satu sentra peternakan kambing di Lambar.
Bahkan sebelumnya, sejumlah kelompok masyarakat yang tergabung dalam sekolah lapang (SL) Kambing telah melakukan studi kaji mengenai teknik budidaya ternak kambing jenis Boer dengan mengunjungi sentra peternakan kambing di wilayah Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.
"Jadi bukan hanya sebatas harapan, tapi sebagai bentuk keseriusan, masyarakat kita sudah belajar mengenai teknik pembudidayaan kambing mulai dari penyediaan indukan, sistem perkandangan, pengolahan pakan hingga kontrol terhadap penyakit," kata dia.
Terakhir Iwan menambahkan selain bantuan ternak, anggaran program ketahanan yang dalam regulasinya di alokasikan 25 persen dari pagu dana desa itu juga difokuskan pada kegiatan pembukaan badan jalan usaha tani sepanjang 1.300 x 3 Meter yang diharapkan dapat mendukung kelancaran mobilitas petani dalam menjalankan kegiatan usaha tani.*