LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Akibat tersangkut benang layangan yang melintang di badan jalan, pengendara motor seorang ibu bersama anaknya, warga Pekon Sindangpagar, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat terhempas hingga masuk jurang dan terpaksa dirawat di Puskesmas setempat.
Seperti diketahui datangnya musim kemarau, yang juga berimbas meningkatnya hembusan angin, dimanfaatkan masyarakat bermain layang-layang.
Permainan ini hampir merata dilakukan masyarakat di semua tempat mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa bahkan beberapa wilayah dilakukan lomba layangan untuk memfasilitasi hobi warga akan permainan tersebut.
Akan tetapi permainan layangan juga memiliki sisi negatif yang cukup membahayakan diantaranya terjadi korsleting listrik akibat layang-layang tersangkut di kabel induk listrik.
BACA JUGA:Target Ketua Pendidikan, Rakernas PJS I Wujudkan Wartawan Kompeten
Sekjen Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Lampung Bary Jefri Ardiansyah berharap kepada masyarakat khususnya para pencinta layangan dalam menyalurkan hobi bermain layangan untuk mencari lokasi aman seperti di lapangan atau di tempat terbuka lainnya yang jauh dari hal-hal yang berpotensi membahayakan seperti dekat dengan jaringan listrik maupun di pinggiran jalan.
"Iya memang sering kita dengar kejadian banyak yang mengalami cedera akibat teriris benang layangan karena tertabrak seperti di pinggiran jalan dan ini cukup membahayakan. Oleh sebab itu kita berharap kepada aparat terkait mulai dari tingkat pekon ataupun yang berkompeten lainnya dapat mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak sembarangan bermain layangan," harapnya.
Himbauan untuk tidak bermain layangan di lokasi yang berpotensi bahaya juga telah disampaikan oleh petugas PLN unit Sekincau karena terjadi pemadaman listrik akibat korsleting lantaran terkena layang-layang yang tersangkut.
"Rangka layang-layang yang tersangkut di kabel menyebabkan korsleting dan otomatis terjadi pemadaman sehingga kami mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak bermain di sekitaran jaringan listrik karena itu juga membahayakan," ungkap kepala pos jaga PLN Sekincau Sahroni. *