MEDIALAMPUNG.CO.ID - Terjadi insiden penusukan di sebuah sekolah di Kota Arras, Prancis. Dalam kasus ini, seorang guru tewas dan tiga orang lainnya terluka.
Efek perang antara kelompok milisi Hamas dengan tentara Israel akhirnya menular ke wilayah Eropa. Saat ini, sebuah insiden telah mengguncang Prancis.
Pelaku diketahui seorang pria berusia 20 tahun dengan latar belakang Chechnya Rusia.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan, pihaknya menduga pelaku menyerang sekolah itu yang didasari konflik antara Israel dan Hamas.
BACA JUGA:Gegara Sentimen Perang Hamas-Israel, Bocah Palestina Ditikam di Chicago
Menteri Dalam Negeri Prancis menambahkan bahwa tersangka ini baru-baru berada di bawah pengawasan badan intelijen dengan dugaan radikalisasi.
Sehari sebelum serangan, ia juga sempat dipanggil petugas keamanan lantaran adanya data yang mencurigakan dari pemantauan telepon genggam.
Pihak berwenang telah menahan 12 orang di dekat sekolah dan tempat ibadah sejak serangan Hamas terhadap Israel, di antaranya bersenjata dan sudah bersiap untuk mengambil tindakan.
"Pelaku telah ditangkap pada hari Kamis dan diinterogasi berdasarkan pemantauan panggilan teleponnya saat beberapa hari terakhir, namun penyidik tidak menemukan tanda-tanda dia mempersiapkan serangan," tambah Darmanin.
BACA JUGA:Setelah China, Swiss Ikut Melarang Warganya Traveling ke Israel
"Saat ini Otoritas anti-terorisme sedang menyelidiki penikaman tersebut dan ada beberapa orang telah ditahan," ucap jaksa.
Atas kejadian tersebut, Prancis mulai meningkatkan keamanan di ratusan situs Yahudi pada seluruh negeri pekan ini. Hal ini merupakan perintah Presiden Emmanuel Macron, yang diikuti mobilisasi militer sebanyak 7 ribu anggota.
"Kita tidak boleh membiarkan apa pun yang dapat memecah belah kita, dan harus ingat bahwa sekolah dan transmisi pengetahuan itu adalah inti dari perjuangan untuk melawan ketidaktahuan," jelasnya.*