"Disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar 18,55 persen dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 13,20 persen," terangnya.
Qudrotul menjabarkan seperti untuk produksi komoditas Padi atau Gabah Kering Giling (GKG) yang mencapai 2,66 juta Ton dengan luas areal panen 516,91 ribu Hektar.
Ini menempatkan Provinsi Lampung sebagai daerah sentra produksi Padi peringkat ke- 2 se- Sumatera dan peringkat ke- 6 Nasional.
Selanjutnya, produksi komoditas jagung yang mencapai 1,503 juta Ton, menempatkan Provinsi Lampung sebagai daerah sentra produksi Jagung Pipilan Kering peringkat ke- 1 se- Sumatera dan peringkat ke- 3 Nasional.
BACA JUGA:Dinas PMK Way Kanan Beri Pembekalan Terhadap Kakam Terpilih
Lalu produksi komoditas kedelai yang mencapai 9.815 Ton, menempatkan Provinsi Lampung sebagai daerah sentra produksi Kedelai peringkat ke-2 se-Sumatera dan peringkat ke- 8 Nasional.
"Dan produksi komoditas Nanas yang mencapai 861.696 Ton menempatkan Provinsi Lampung sebagai daerah sentra produksi Nanas peringkat ke- 1 Nasional," katanya.
Qudrotul mengatakan untuk komoditi ekspor mayoritas Provinsi Lampung melalui Panjang, Pelabuhan dan Semangka Bay antara lainnya ekspor lemak dan minyak hewan/nabati, batu bara, kopi, teh dan rempah-rempah, olahan dari buah dan sayuran serta ekspor Ikan dan udang.
"Dengan negara tujuan ekspor mayoritas menuju Amerika Serikat, India, Tiongkok, Italia, Pakistan, Belanda dan Korea Selatan," pungkasnya (*)