Dapunta Pesagi Seminung, Legenda Aji Saka dan Persebaran Peradaban Sansekerta di Nusantara

Jumat 31-03-2023,12:05 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Keterangan ini menggambarkan bahwa Aji Saka sebagai salah seorang tokoh pembawa Kebudayaan Sansekerta berasal dari anak benua India atau Tanah Najiran kemudian menuju ke Nusantara ke Tanah Lampung dan terus ke Javadipa. 

Aji Saka sendiri dalam Kebudayaan Jawa digambarkan sebagai tokoh pembawa Kebudayaan Sansekerta dalam hal ini terutama Aksara Hanacaraka ke kepulauan Nusantara.

BACA JUGA:Semiotika Kapal Jung Lampung, Wahana Bahtera Kehidupan Manusia

Sementara Ranggawarsita dalam Serat Witaradya menggambarkan bahwa pada masanya di Tanah Lampung telah berdiri kerajaan dengan rajanya Prabu Isaka yang berasal dari Tanah Hindu. 

Sang Prabu Isaka diketahui turun tahta dan digantikan oleh patihnya yakni Patih Balawan, kemudian bersama keempat pengiringnya, sang Isaka yang telah menjadi Brahmana pergi ke tanah Jawa dan tiba di Ujung Kulon. 

Sementara dalam legenda Aji Saka dari gunung Merapi diceritakan bahwa Resi Sengkala atau Jaka Sengkala atawa Jitsaka, yang kalangan umum menyebut sebagai Aji Saka, sebelum ke Javadipa sang Resi adalah Raja yang bertahta pada Kerajaan Sumatri. 


Semiotika budaya wastra Peradaban Dapunta Pesagi Seminung--

Karena kemenangan Maharaja Kusumawicitra itu maka segala yang berada dalam kekuasaannya diganti namanya dan disesuaikan dengan Kebudayaan Mamenang yaitu Kebudayaan Sansekerta. 

Tanah Hindu yang dimaksud adalah anak benua India sebagai asal peradaban Sansekerta, Serat Witaradya menyebutkan Aji Saka bertahtalah di Tanah Lampung pada Kerajaan Sumatri dan memberi pengaruh Kebudayaan Mamenang.

Legenda Aji Saka ini memiliki keterkaitan dan bersesuaian legenda Si Naga Sakti/Aji Saka/Puyang Rakihan dari Buway Aji Daya dalam rumpun Pesagi Seminung. 

Meskipun diperlukan analisa dan identifikasi tentang era dan timeline, namun diketahui bahwa Puyang Rakian dan Rakian Sakti adalah di antara Raja dan Penguasa pada dataran tinggi Sekala Bekhak pada masanya.

Tokoh Puyang Rakian yang diidentifikasi sebagai Aji Saka ini memiliki pijakan sejarah dalam literatur suku bangsa Lampung dalam rumpun Pesagi Seminung, demikian disebutkan dalam Tambo Buway Bejalan Di Way tentang tokoh tokoh yang merupakan Raja dan Penguasa di dataran tinggi Sekala Bekhak pada masanya. 

BACA JUGA:Kayu Akha, Pohon Hayat Lampung, Lambang Pertumbuhan Kehidupan Insani

Pada Tambo Buway Bejalan Di Way disebutkan tokoh Ratu Tunggal, selanjutnya Kun Tunggal Simbang Negara sebagai penguasa di Sekala Bekhak bersamaan dengan Menang Pemuka leluhur klan Komering dan Ratu Di Puncak yang menurunkan klan Abung. 

Selanjutnya Ratu Mangkuda Pahawang dan digantikan oleh Puyang Rakian yang bersaudara dengan Puyang Naga Berisang yang menurunkan klan Way Kanan.

Sementara itu Tambo dari Pekon Bambang di Pugung Krui mencatatkan bahwa Si Naga Putih atau Puyang Rakian Sakti bersaudara dengan Puyang Naga Berisang, kemudian Puyang Naga Berisang berputera Raja Nganggah Anggah, selanjutnya Raja Nganggah Anggah memiliki beberapa orang putera yang diantaranya adalah Pemuka Sindang Belawan. 

Kategori :