LAMBAR, MEDIALAMPUNG CO.ID - SD Negeri l Padang Tambak, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu sekolah yang usianya sudah tua di wilayah tersebut dan terletak di lokasi yang cukup strategis atau berhadapan dengan pusat pemerintahan pekon setempat.
Namun meski sudah berstatus sekolah tua, ternyata masih banyak fasilitas pendukung utama pendidikan belum dimiliki, seperti kantor guru, gedung UKS, gedung Laboratorium, mirisnya lagi hanya memiliki toilet dua biji, dan perumahan dinas guru satu unit.
Dan sekarang ini pagar sekolah sebagian besar telah runtuh termakan usia, yang menyebabkan semua orang dapat dengan mudah masuk lingkungan sekolah.
BACA JUGA:Dorong Implementasi Bisnis Berbasis ESG, Bank Mandiri Pasang 556 Unit Panel Surya
Kepada awak media ini, Kepala SDN setempat Rosmawati, S.Pd.I., Mengatakan sekolah itu memiliki lahan yang cukup luas dan tanah itu hanya dimanfaatkan menjadi lapangan tanah tempat bermain anak-anak.
Artinya kata dia jika ada pembangunan gedung sebagaimana kebutuhan sekolah tersebut pemerintah tidak perlu khawatir akan lokasi.
Dan terkait kondisi pagar sekolah yang sebagian besar telah runtuh, hal itu selain disebabkan karena usia bangunan sudah puluhan tahun juga karena pondasi pagar bagian luar sekolah tergerus air.
BACA JUGA:Wagub Nunik Terima Kunker Spesifik Komisi IX DPR RI Terkait Pengawasan Predaran Makanan
"Untuk pembangunan pagar sudah kami ajukan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lambar bahkan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar," sebutnya.
Sementara gedung yang dimanfaatkan menjadi kantor guru yakni perpustakaan yang kondisinya juga sudah mengkhawatirkan, tapi rencananya tahun ini akan dapat pembangunan (renovasi).
Begitu juga dengan perumahan guru karena sekarang hanya memiliki satu unit, jadi karena kebutuhan, komite sekolah sekat antar gedung jadi perumahan yang ditempati penjaga sekolah.
BACA JUGA:Bunda Eva Serahkan Bantuan ke Pedagang dan Nelayan di Pasar Gudang Lelang
"Kendala lain yang kami alami kurangnya toilet dimana yang ada baru dua toilet sementara minimal kebutuhan standar dari jumlah siswa minimal enam unit," katanya.
Ditambahkan operator sekolah Nopriyansah, S.Kom., selain fasilitas-fasilitas yang disampaikan oleh kepala sekolah, satu fasilitas lagi yang layak di bangun yakni tempat ibadah (masjid).