Penopang utama pertumbuhan kredit adalah segmen mikro sekitar 15,07%, segmen konsumer tumbuh 5,27%, segmen korporasi tumbuh 3,76% serta segmen kecil dan menengah tumbuh 2,71%.
“Semua itu adalah untuk kepentingan keberlangsungan dari generasi masa depan. Sehingga korporasi seperti BRI itu ada kewajiban bahwa kita itu harus investasi for the future. Karena kalau dipikir mau bicara ESG, mau bicara people, profit, planet, itu semua adalah investasi,” ujarnya menekankan.
BRI pun senantiasa berusaha memperkuat aspek tata Kelola (governance) yang baik. BRI tercatat menjadi perseroan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mempublikasikan sustainability report pada 2013.
Kemudian, BRI pun menjadi First Mover on Sustainable Banking.
BACA JUGA:Cegah Aksi Kriminalitas, Polsek Way Tuba Razia Miras dan Narkoba
Setahun berikutnya perseroan diangkat sebagai ketua Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI) di tahun 2017.
Pada 2019 BRI menerbitkan sustainability bond senilai US$500 juta dan membuat rencana aksi keuangan berkelanjutan 2019-2024.
Penerapan ESG di BRI dioptimalisasi melalui pembentukan ESG Committee yang bertanggung jawab pada implementasi ESG di perusahaan sejak 2021.
“Sehingga kalau mau benchmark nanti, ‘siapakah the best ESG di Indonesia?’ ya BRI dengan parameter dan standar yang jelas. BRI Group semakin concern terhadap implementasi ESG yang sekarang sudah semakin baik dan ke depan semakin baik lagi,” pungkasnya.(*)