Meski Telah Lampaui Target Nasional, Dinkes Lambar Tetap Fokus Turunkan AKI dan AKB

Kamis 02-12-2021,13:31 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Medialampung.co.id - Meskipun penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) baru lahir di Kabupaten Lampung Barat sudah jauh melampaui target nasional, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat tetap berkomitmen untuk terus menurunkan AKI dan AKB di kabupaten setempat, melalui berbagai program yang digulirkan di tahun anggaran 2022 mendatang. 

Kepala Dinkes Lambar dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B., mengungkapkan, pada tahun 2020 capaian penurunan AKI di Lambar dari target 120 tercapai 72,1 per 100.000 kelahiran hidup, sementara untuk untuk AKB atau angka kematian neonatal (bayi lahir) sebanyak 2,3 dari target 4,3 per 1.000 kelahiran hidup. 

"Dari yang ditargetkan Lambar sudah jauh melampaui, namun kami tetap berkomitmen untuk terus menurunkan AKI dan AKB, dan meskipun untuk capaian tahun ini belum diketahui, namun kami optimis bahwa tahun ini akan kembali mengalami penurunan, selain itu kedepannya kami akan terus berkomitmen (menurunkan AKI dan AKB)," ungkap Wawan---sapaan Widyatmoko Kurniawan didampingi Kabid Sumberdaya Kesehatan (SDK) Wasis Supriyadi, ST, M. Ak., Kamis (2/12). 

Terlebih, kata dia, untuk tahun anggaran 2022 mendatang, Dana Alokasi Khusus (DAK) lebih ditekankan untuk penurunan AKI dan AKB. Sehingga upaya penurunan AKI dan AKB di Lambar tentunya akan lebih maksimal lagi dari tahun-tahun sebelumnya. 

"Bentuk program bersumber DAK tahun 2022 itu lebih fokus untuk penurunan AKI dan AKB, seperti melengkapi peralatan medis dan penunjang lainnya yang diselenggarakan oleh sejumlah bidang di Dinkes Lambar, karena itu kami sangat optimis kedepan AKI dan AKB di Lambar akan jauh menurun," kata dia. 

Selanjutnya, sumberdaya kesehatan juga akan dimaksimalkan tugas pokok dan fungsinya, bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan upaya menghindari AKI dan AKB. 

"Setidaknya ada tiga penyebab potensi peningkatan AKI dan AKB akibat pandemi Covid-19, pertama, terjadinya penurunan pelayanan imunisasi dasar bagi balita dan pemeriksaan kecukupan gizi dan balita. Kedua, terjadinya penurunan pelayanan pemeriksaan kehamilan rutin bagi ibu hamil akibat pandemi. Ketiga, potensi peningkatan AKB ini disebabkan adanya potensi peningkatan stunting akibat pandemi Covid-19 ini yang diperkirakan meningkat, ini semua semua harus diantisipasi oleh seluruh sumberdaya kesehatan baik di tingkat puskesmas maupun tingkat desa," pungkasnya. (nop/mlo)

Tags :
Kategori :

Terkait