Luput dari Perhatian, 1.000 Hektare Sawah di BNS Tak Miliki Irigasi yang Layak

Kamis 28-10-2021,15:48 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Medialampung.co.id – Ketahanan pangan menjadi salah satu program unggulan bupati Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus dan Wakil Bupati Mad Hasnurin yang selalu didengung-dengungkan. Sayangnya, masalah irigasi yang cukup vital di sektor pertanian masih belum menjadi perhatian serius pihak terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) maupun pihak terkait lainnya.

Pembangunan hanya sebatas rencana tanpa realisasi, masyarakat tampak di-PHP, diantaranya terkait dengan usulan prioritas masyarakat untuk pembangunan cekdam di Pekon Tanjungsari Kecamatan BNS, yang sempat dianggarkan pada tahun anggaran 2020 dan 2021 namun rencana pembangunannya batal dilaksanakan lantaran anggaran untuk pembangunannya dialihkan.

Anggota DPRD Lambar Sugeng Hari Kinaryo Adi saat dikonfirmasi membenarkan terkait rencana pembangunan sejak beberapa tahun lalu yang hingga kini belum terealisasi, padahal menurutnya itu menjadi salah satu janji politik bupati Lambar dan wakil bupati pada saat pencalonan tahun 2017 lalu.

”Ada sekitar 500 hektare sawah disana yang sangat membutuhkan pembangunan Cekdam tersebut, pada tahun anggaran 2020 sempat dianggarkan namun terjadi refocusing, dan tahun 2021 kembali dianggarkan namun lagi-lagi di refocusing, saya berharap pembangunannya bisa dilakukan di tahun 2022 karena itu salah satu janji pak bupati kepada masyarakat,” ujarnya.

Sementara disinggung terkait kondisi irigasi di wilayah lainnya, Sugeng membeberkan, bahwa selain di Pekon Tanjungsari juga terdapat 500 hektare areal persawahan di daerah rawa kalong Pekon Gunungratu yang juga tidak mendapatkan irigasi yang layak.

”Belum lagi penanganan irigasi di Air Asam, itu masih cukup panjang yakni sekitar delapan kilometer lagi yang belum dibangun. Sebenarnya usulan pembangunan jaringan irigasi tersebut telah menjadi prioritas pada saat Musrenbang, namun hingga tahun ini belum terealisasi,” bebernya.

Lebih lanjut Sugeng mengungkapkan, wilayah Suoh dan BNS menjadi daerah lumbung padi di Lambar, sehingga ia berharap masalah jaringan irigasi menjadi perhatian serius dan benar-benar menjadi prioritas dari pihak terkait.

”Keberadaan irigasi itu paling penting untuk peningkatan produksi, permasalahan selama ini yakni permasalahan kekurangan irigasi seyogyanya bisa segera dituntaskan,” pungkasnya. (nop/mlo)

Tags :
Kategori :

Terkait