PRINGSEWU, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Sosok wanita berjubah putih bernama Nur Hayati sempat membuat geger warga pringsewu karena meminta sumbangan dari rumah ke rumah.
Warga Pekon Bandungbaru Barat Kecamatan Adiluwih kabupaten Pringsewu tersebut mengaku terpaksa melakukan hal itu karena terlilit hutang pinjaman online (pinjol). Anggota DPRD Pringsewu Maulana M. Lahudin pada Senin (16/5) yang merasa prihatin mengunjungi kediaman Nur Hayati untuk mengetahui dari dekat kondisinya. Kepada Maulana, Nur Hayati menceritakan bahwa ia tinggal bersama anak laki-lakinya hasil pernikahan dengan mantan suaminya. "Ia bercerai dengan suaminya, Marsan, sudah cukup lama," ungkap Maulana. Nur terlilit utang pinjol karena kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Maulana menyatakan kedatangannya untuk mengetahui dari dekat kondisi Nur Hayati. "Saya ingin tahu secara langsung kondisinya, makanya saya ke sini," ungkapnya yang mengaku prihatin atas masalah yang menimpa ibu satu anak itu. Maulana juga memberikan edukasi dan pemahaman kepada korban pinjol terkait legalitas pinjol tersebut. "Alhamdulillah Nur Hayati mulai memahami bahwa yang dilakukan salah dan pinjol yang memberi utang juga illegal," katanya. Usai memberikan edukasi dan pemahaman, Maulana langsng mengajak korban ke pasar Bandungbaru untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Kemudian terkait dengan pinjaman online, jika masih ada yang menagihnya Maulana menyarankan agar lapor ke kepala Pekon dan nanti kepala Pekon lapor kepadanya. "Nanti akan saya bantu selesaikan semua, sebab Nur Hayati tidak mau dibilang tidak bayar utang," katanya. Maulana menyatakan pinjol yang dipakai korban pasti illegal, sebab dari cek data transfer bayar cicilan di BRILink, ternyata bukan nama yayasan atau perusahaan, tetapi atas nama perorangan. "Ini jelas oknum," katanya. Kemudian untuk mengurangi rasa takut ibu Nur, Maulana di saksikan kepala Pekon Rohidin dan RT, menghapus semua 12 aplikasi pinjol dan memblokir nomornya lalu mengganti nomor yang baru. Maulana menegaskan dari pengakuan korban, tidak pernah meminta minta uang dari rumah ke rumah pada malam hari, dan korban hanya bekerja di siang hari."Berarti ada oknum lain yang sengaja mencari keuntungan pribadi, dan ini tugas kita semua untuk mengungkapnya," katanya.(*)