Ini Alasan Camat Erna Jadikan Situs Megalitik Sebagai Tempat Rakor Bulanan 

Kamis 01-07-2021,16:45 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Medialampung.co.id - Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampauai , peribahasa itu mungkin tepat disematkan atas ide cemerlang Kecamatan Kebuntebu, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Bulanan, di tempat terbuka, tepatnya di lokasi Wisata Situs Megalitik, Pekon Purajaya, Kamis (1/7)

Bagaimana tidak Rakor di lokasi tersebut bukan saja menciptakan suasana berbeda,  tetapi juga upaya dalam mentaati protokol kesehatan (Prokes) mencegah penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) serta mempromosikan keberadaan batu-batu berukuran raksasa yang tersusun indah di situs megalitik tersebut.  

Camat Kebuntebu Ernawati, S.E., yang pimpin rakor tersebut membahas tentang beberapa poin diantaranya tentang pendidikan dan masalah Covid-19 yang kondisinya semakin memprihatinkan. 

Tampak hadir dalam agenda bulanan itu, seluruh uspika, kantor dinas instansi, aparat pekon, LHP, babinkamtibmas dan Babinsa.

Dalam sambutannya Ernawati menegaskan, di tengah pandemi Covid-19 semua lini, mulai dari kantor dinas instansi kecamatan bersama pekon-pekon tetap konsisten sebagai motivator pergerakan dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona. 

"Semua aparat baik kecamatan, pekon hingga tingkat Pemangku dan RT,  harus memberikan edukasi dengan warga tentang pencegahan Covid-19 melalui edukasi penerapan protokoler kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan di air yang mengalir dengan sabun, menjaga jarak, menghadiri kerumunan dan mengurangi mobilitas. 

Begitu juga tentang pendidikan yang tidak lama lagi mulai berlangsung Tahun Pelajaran (TP) 2021-2022, karena itu pentingnya membangun komunikasi intensif, di masa pandemi covid-19 yang memberikan segala pembatasan di setiap kegiatan.

"Di suasana seperti ini, komunitas intensif antara kepala sekolah dengan guru dan siswa harus tetap terpelihara, termasuk komunikasi dengan komite sekolah agar apa yang menjadi persoalan dapat dipecahkan secara bergotong royong," ajaknya. 

Erna juga menyebutkan komunikasi juga tidak mesti dalam bentuk formal, tetapi juga dapat dilakukan secara  informal melalui komunikasi online, yang terpenting kebutuhan pendidikan anak-anak dapat dilaksanakan dengan baik. 

"Tatanan kebiasaan baru ini harus kita laksanakan, karena pandemi Covid-19 sampai saat ini belum juga kunjung reda, bahkan muncul varian baru yang tingkat penularannya lebih kuat," ujar pihaknya.

Sementara terkait program pekon, yang saat ini mulai melakukan persiapan usulan realisasi anggaran tahap II. Pihaknya mengajak jika ada hal yang memang mengalami kendala agar secepatnya berkoordinasi dengan tim verifikasi kecamatan atau dengan pendamping desa maupun petugas berkompeten lainnya.  (ri1n/mlo)

Tags :
Kategori :

Terkait