Medialampung.co.id - Terkait dengan pembangunan 20 gedung sekolah dalam satu paket senilai Rp24 Miliar lebih di Kabupaten Lampung Barat, yang dilaksanakan oleh pihak PT. Cipta Primadona Perkasa, bersama konsultan pengawas CV Tujuh Jaya, dengan nomor kontrak HK0201/KTR/BPPWL/POP-MYC. 01/2019 sempat menimbulkan pertanyaan dikalangan masyarakat tak terkecuali di kalangam legislatif.
Terkait hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lambar memberi penjelasan. Dimana proyek berupa kegiatan rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana sekolah yang progresnya sudah sekitar 5 % tersebut merupakan program Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Wilayah Lampung, satuan kerja pelaksana prasarana pemukiman Provinsi Lampung. Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Wasis Apriyadi, mendampingi Kepala Disdikbud Lambar Hi. Bulki Basri, S.Pd, M.M., mengatakan, keberadaan proyek tersebut bermula pada November 2018 lalu, dimana Kementrian PUPR mendata sebanyak 46 sekolah yang ada di Lambar dan dilakukan survey untuk mendapatkan bantuan. Tim kementrian PUPR turun dan berkoordinasi dengan Disdikbud setempat. "Kemudian karena kami hanya sebagai penerima, maka kami mencari keterangan di Provinsi. Dan setelah menjelang bergantinya tahun, kami dikasih tahu bahwa ada sekolah akan direhab dengan jumlah 20 sekolah, kita tidak tahu proses dan seperti apa lelangnya, namun yang jelas kami sampaikan jangan sampai bertabrakan dengan program Dana Alokasi Khusus (DAK)," kata dia. Selanjutnya, pihak rekanan mulai melaksanakan tahapan pembangunan pada Januari lalu, dan diketahui 20 sekolah yang ditangani itu satu paket dengan nilai kontrak mencapai Rp24 Miliar lebih. "Kami sudah berupaya minta data pembagian per sekolah, dan itu tidak bisa diberikan oleh mereka. Karena Rp24 miliar lebih tersebut anggaran secara global, dan bisa fluktuasi antara satu sekolah dengan sekolah lainnya mengingat itu menyesuaikan kebutuhan di masing-masing sekolah yang ditangani, dan baru bisa dilihat setelah selesai dan proses serah terima," ujarnya. Selain pembangunan gedung, kata dia, juga akan ada pengadaan meubeler, hanya saja kemungkinan hanya untuk beberapa sekolah, mengingat yang menjadi fokus dalam kegiatan tersebut adalah pembangunan gedung. Untuk diketahui, lanjut Wasis, dari kabupaten kota di Lampung, Lambar menerima kucuran dana cukup besar, hal ini salah satunya karena hubungan Pemkab Lambar dengan Kemendikbud yang cukup bagus, kemudian untuk pendataan sekolah yang menjadi sasaran pembangunanan telah dilakukan jauh-jauh hari tepatnya sejak tahun 2017 lalu. Seperti diketahui, 20 proyek yang yang dialokasikan untuk rehabilitasi dan renovasi 20 SD, diantaranya, SDN 3 Hanakau, SDN 1 Padangtambak, SDN 2 Tugusari, SDN 4 Liwa, SDN 2 Sukananti, SDN 2 Gihamsuka Maju, SDN 2 Sukaraja, SDN 3 Padangtambak, SDN 2 Mekarjaya, SDN 1 Purajaya, SDN 2 Sukapura, SDN Tembelang, SDN 2 Bakhu, SdN 2 Kenali, dan SDN 3 Bandingagung. (nop/mlo)Soal Proyek 20 Sekolah, Ini Penjelasan Disdikbud Lambar
Jumat 28-02-2020,13:25 WIB
Editor : Budi Setiyawan
Kategori :