Medialampung.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) tahun ini menargetkan 90% pekon di kabupaten setempat berstatus bebas buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF).
Kadiskes Pesbar Tedi Zadmiko, S.Km., mengatakan kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) menjadi masalah klasik dari tahun ke tahun di luar masalah perilaku terkait penyakit tidak menular. “Masalah perubahan perilaku itu dianggap sebagai masalah yang sangat kompleks dalam penanganannya karena tidak dapat diselesaikan dalam kurun waktu singkat dan oleh satu orang saja,” kata dia. Dijelaskannya, perilaku BABS menjadi salah satu indikator penting dalam menilai derajat kesehatan di suatu wilayah, karena hal itu dapat berpengaruh ke pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit dan masalah gizi masyarakat. “Kondisi itu dapat dikaitkan dengan minimnya pengetahuan masyarakat, sarana dan prasarana yang belum memadai, begitu juga dengan dukungan pembiayaan yang belum maksimal dan masih kurangnya dukungan dari sektoral terkait,” jelasnya. Ditambahkannya, dalam menyikapi permasalahan itu sejumlah kegiatan harus dimaksimalkan oleh pemangku kepentingan dan lintas sektoral mulai dari penyebaran informasi terkait penyakit menular akibat BABS. “Bisa juga dengan menyampaikan informasi terkait pilar-pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), seperti advokasi lintas sektoral tentang upaya BABS, pemicuan STBM di seluruh wilayah, penyediaan media promosi terkait ODF hingga pemicuan terkait STBM dan pembuatan jamban sederhana yang melibatkan lintas sektoral,” terangnya. Sementara itu, hingga kini terdapat 28 pekon yang berstatus ODF, sembilan pekon ditetapkan ODF tahun 2020, dan 19 pekon lainnya ditetapkan pada tahun 2021 lalu.“Kita terus berusaha agar jumlah pekon yang berstatus ODF dapat bertambah setiap tahun, bahkan target 90 persen pekon dari 116 pekon itu bisa tercapai tahun ini,” pungkasnya. (ygi/d1n/mlo)