Pembagian Bantuan PKH di Pekon Waypetai Dipotong Rp50-100 ribu

Senin 14-03-2022,18:11 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Medialampung.co.id - Terkuak, penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Pekon Waypetai, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat terjadi pemotongan, dan kondisi itu dikeluhkan penerima. 

Berdasarkan pengakuan beberapa penerima PKH pemotongan dilakukan secara bervariasi seperti penerima yang mendapatkan Rp500 ribu, dipotong Rp50 ribu. Penerima PKH Rp700 ribu dipotong Rp70 ribu. Dan yang menerima Rp1 juta dipotong Rp100 ribu.

"Kejadian pemotongan ini disebutkan untuk biaya penggesekan kartu ATM, kemudian biaya operasional dan biaya partisipasi," ungkap warga yang dapat dipertanggung jawabkan keterangannya.

Disebutkan, kejadian pemotongan itu sudah lama berlangsung. Namun karena penerima bantuan merasa khawatir jika mengadu akan dihapus sebagai penerima sehingga didiamkan saja.

"Kami minta kejelasan apakah pemotongan ini sudah sesuai prosedur atau tidak. Sebab setahu kami uang yang kami terima sesuai dengan besaran yang disalurkan pemerintah," katanya. 

Terpisah keluhan tersebut dibenarkan oleh Koordinator PKH Kecamatan Sumberjaya, Ketut Ailen Aurora, S.Hut., dimana kata dia beberapa waktu lalu dilakukannya penyaluran PKH untuk Pekon Waypetai. 

Dalam teknis penyalurannya sendiri uang bantuan disalurkan langsung dari Bank ke rekening masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.

"Kami petugas hanya berperan mengontrol dan menyampaikan informasi-informasi seputar PKH. Sehingga urusan bantuan antara Bank dan penerima langsung," katanya.

Akan tetapi memang dalam pengambilan uang, peserta PKH melakukan penggesekan yang ditempatkan di satu tempat seperti Ketua Kelompok PKH. Dan kebetulan di Pekon Waypetai dilaksanakan di rumah salah satu penerima yang juga ketua kelompok atas nama Rena. 

"Pemotongan ini terjadi antara Ibu Rena selaku Ketua kelompok penerima PKH dengan para penerima, kami juga awalnya tidak tahu dan hal ini jelas menyalahi," kata dia. 

Sementara terkait disebutkannya ada biasa penggesekan, pihaknya juga tidak mengetahui seperti apa, yang jelas kata dia dalam penggesekan sama halnya dengan pelayanan BRILink artinya berapa biaya itu urusan antara penerima dengan petugas BRI.

Ketut Ailen Aurora, terkait pemotongan yang sempat dilakukan saat ini sudah dikembalikan sesuai besaran masing-masing yang difasilitasi oleh pihak pekon. "Uang yang sempat di potong ibu Rena sudah dikembalikan. Dan saat ini kami sedang memertimbangkan apakah beliau masih akan jadi ketua penerima PKH atau dialihkan ke yang lain agar kejadian ini tidak terjadi lagi," katanya.

Terpisah Rena mengakui terkait hal itu, hanya saja dia menyebutkan uang yang dipotong dari rekan-rekannya penerima PKH bukanlah untuk dirinya, melainkan operasional dalam proses penyaluran bantuan, seperti pembelian makanan ringan (snack) untuk tamu undangan seperti petugas Bank dan para penerima bantuan yang pengesahannya dilakukan di rumahnya. 

"Uang itu juga saya manfaatkan untuk keperluan lain, seperti jika ada kartu peserta yang bermasalah seperti kena blokir transport mengurusnya ke Bukit Kemuning, ketika ada sosialisasi atau informasi yang harus disampaikan ke peserta penerima PKH saya menginformasikan melalui telepon itu juga menggunakan pulsa, dan biaya pengecekan," imbuh dia. 

Lanjut Rena uang yang diambilnya juga tersebut ada yang memang diberikan oleh penerima, seperti anggota PKH yang tidak bisa antri karena membawa anak kecil. 

"Karena adanya keluhan ini, uang yang sempat saya tarik sudah saya kembalikan dan itu disaksikan oleh pihak pekon," tandasnya.(r1n/mlo)

Tags :
Kategori :

Terkait