Pemangku Airdingin 2 Torehkan Nilai Tertinggi EPP Pekon Trimulyo 

Medialampung.co.id - Rangkaian proses Evaluasi Perkembangan Pemangku (EPP) tahap pertama yang dilaksanakan Pekon Trimulyo, Kecamatan Gedungsurian, Kabupaten Lampung Barat. Memasuki tahapan pengumuman hasil penilaian yang dilanjutkan dengan pembinaan terkait beberapa catatan rekomendasi yang diberikan oleh tim penilai Jum'at (2/7) 

Dalam sambutan Peratin Trimulyo, Buchori, S.P, didepan seluruh unsur pekon, seperti LHP, petugas Pemangku beserta para istri, maupun kader-kader yang juga dihadiri pihak kecamatan dan unsur tenaga ahli Pendamping Desa Kabupaten Lambar. 

Bahwa EPP menjadi kegiatan perdana dilakukan Pekon Trimulyo, bahkan baru kali pertama dilaksanakan di Kabupaten Lampung Barat.

Disampaikannya, konsep utama dari EPP tersebut ialah mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan program dan kebijakan pekon yang dilakukan oleh pemangku. Sesuai dengan peraturan perundangan sebagai pelaksana teknis wilayah. 

"Pemangku tugasnya besar dan berat, sebagai pelaksana tugas wilayah yang mengurusi berbagai hal di wilayahnya, baik itu terkait dengan urusan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan, pembinaan sampai penanggulangan bencana," kata Buchori.

Selain itu juga, melalui EPP akan terlihat sejauh mana semangat pelayanan yang diberikan oleh pemangku, seperti inovasi atau kreativitas para pemangku dalam mengayomi dan mengajak warganya berpartisipasi aktif membangun pemangku. "Terlihat dari penelitian ini seberapa besar semangat gotong royong yang ada di pemangku," ujarnya.

Lanjut Buchori, setelah tahap pertama ini selesai, ada waktu tiga bulan sampai Oktober mendatang untuk pemangku melakukan perbaikan. Seperti melengkapi dokumen-dokumen yang masih kurang lengkap di tahap satu ini. 

Dan juga melakukan inovasi-inovasi baik dalam pelayanan kepada masyarakat ataupun dalam memfasilitasi kegiatan-kegiatan di pemangku masing-masing.. 

Masih kata Buchori, pasca kegiatan EPP ini, dokumen-dokumen yang ada saat ini di pekon akan berbasis pemangku. Data Balita, Ibu Hamil, kegiatan PKK dan data lainnya pemangku akan punya data itu secara detail dari nama, alamat dan nomor handphone (HP) nya. 

Sementara Camat Gedungsurian M. Agus Setiawan, S.E.M.M., diwakili oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat Pekon (PMP) Setiyadi, M.M., menyampaikan bahwa sangat mengapresiasi kegiatan EPP ini, yang sangat bermanfaat dalam pembangunan pekon kedepan yang lebih baik. 

"Trimulyo banyak melakukan terobosan bermacam kegiatan, ekonomi desa dengan bumdes dan ekowisatanya dan saat ini dengan EPP tingkat pemangku, semakin detail kita melihat mendata dan menganalisa tentu akan lebih baik dan komplit perencanaan yang kita lakukan dan hasil yang didapat," ungkapnya.

Salah satu juri EPP yakni Koordinator Pendamping Desa Kabupaten Lambar Anton Hilman, S.si., mengumumkan hasil penilain EPP tersebut sekaligus pihaknya memaparkan dasar-dasar penilaian untuk peserta EPP yakni Sebelas pemangku. 

Dan hasil penilaian EPP tahap pertama ini, Pemangku Airdingin 2 menjadi juara pertama dengan raihan nilai tertinggi 450 point, disusul di peringkat kedua Pemangku Airdingin 6 dan Pemangku Air Dadapan 3 berada di peringkat ketiga.

Ditambahkan juri lainnya yang juga unsur Tenaga Ahli Pendamping Desa, Murdoko Riyadi, S.Sos, ada beberapa hal yang menjadi rekomendasi dari tim penilai yang ditujukan kepada para pemangku, untuk persiapan penilaian tahap Dua pada Oktober mendatang.

Yakni kelengkapan dokumen ditingkat pemangku menjadi prioritas utama selain kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan. "Banyak sekali kegiatan di Pekon Trimulyo yang dilakukan oleh masing-masing pemangku dan ini sudah menjadi budaya atau karakter pekon ini. Mulai dari kegiatan keagamaan, Sosial, Olahraga, kesehatan dan lainya.

Lanjut Murodok selain kelengkapan dokumen, keberadaan Temiayangan Hill yang sudah terkenal dan mampu menarik pengunjung dari berbagai daerah luar Lambar bahkan luar lampung, harus dapat dimanfaatkan oleh warga trimulyo untuk meningkatkan pendapatan warga trimulyo. 

Dan tentu tim penilai mengharapkan peratin Trimulyo dapat memberikan bantuan peralatan untuk mendukung kegiatan perekonomian di setiap pemangku. Sehingga potensi yang ada dapat dikelola dengan maksimal. (r1n/mlo)