Medialampung.co.id - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) provinsi Lampung, Kherlani mengungkapkan keterpanggilannya ingin memimpin Pesisir Barat. Beberapa alasan diungkapkannya usai pemaparan visi dan misi Partai Golkar, Kamis (6/2).
"Pertama, saya mantan Pj Bupati di sana. Saya orang yang pertama membangun tata pemerintahan di sana. Saya dilantik Mendagri, tiga hari kemudian struktur dari sekda sampai kepala dinas terbentuk. Tentunya perjuangan tidak hanya sampai di sini saja," ucapnya. Mantan wakil Wali kota Bandarlampung itu melanjutkan, Pesisir Barat merupakan daerah yang kaya akan potensi yang bisa menjadikan daerah tersebut berkelas dunia. "Berbicara surfing kita ada Tanjung Setia, udang laut ada di sana, blue marlin ada. Nah, potensi-potensi ini yang belun dikembangkan agar masyarakat setempat memiliki nilai tambah. Kalau kita amati, yang datang surfing itu datang minimal dua minggu, tapi mereka pulang tidak membawa apa-apa, " kata dia. Mengapa bermanuver dari kenginannya mencalonkan diri di Bandarlampung? Mantan Pj Bupati Pesisir Barat itu menyatakan memang kiprahnya sebagai birokrat dimulai dari Bandarlampung, sejak tahun 1981. Kendati demikian, dia mengaku sudah ada beberapa kader parpol yang dianggapnya memumpuni. "Saya faham betul bagaimana Bandarlampung dengan segala persoalan dan kelebihannya. Tapi, saya rasa sudah ada kader-kader yang saya anggap memumpuni. Makanya saya pilih Pesisir Barat lantaran memang daerah itu yang saya anggap butuh perhatian khusus untuk diperjuangkan maju, " kata dia. Soal pendamping, dia belum mengungkapkan secara gamblang. Yang jelas, Kherlani bilang, tentunya sosok yang memiliki komitmen untuk rakyat, bukan pencari pangkat. Harus bersama, selaras dalam lima tahun. Dia juga mengaku sudah melakukan pendekatan dengan parpol lain. Diantaranya, PAN, PKB, dan Demokrat. "PAN saya sudah komunikasi dengan ketuanya, PKB saya sudah komunikasi dengan Erlina, Demokrat belum, tapi ke depan rencananya saya akan komunikasi juga dengan ketuanya," ucapnya. Mengenai statusnya yang masih PNS dengan golongan IV/e, dia mengaku siap mundur jika benar-benar diusung oleh partai Golkar. "Saya memang belum berkomunikasi dengan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). Namun, saat ini kan baru bakal calon saja. Alternatifnya dua, kalau tidak saya menghadap, ya saya dipanggil oleh beliau. Tapi tentunya jika memang diusung, konsekuensinya harus mengundurkan diri," kata dia. (rnn/mlo)Paparkan Visi-Misi di Golkar, Kherlani Sebut Nama Erlina
Kamis 06-02-2020,18:25 WIB
Editor : Budi Setiyawan
Kategori :