Disbun Provinsi Lampung Gelar Bimtek Sarana Fasilitasi Pengolahan Kopi

Kamis 28-10-2021,12:58 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Medialampung.co.id - Dalam rangka membantu petani dan pelaku usaha untuk menghasilkan mutu dan produk yang memiliki nilai ekonomi kreatif. Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Lampung menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Sarana Fasilitasi Pengolahan Kopi di Sekolah Kopi, Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lambar, Kamis-Jumat (28-29/10).

Kegiatan Bimtek tersebut dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Ir. Jabuk melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Ferriansyah serta dihadiri Kabid Perkebunan Disbunnak Kabupaten Lambar Sumarlin, serta undangan lainnya. Sedangkan peserta Bimtek sebanyak 15 orang yang berasal dari Kelompok Wanita Tani (KWT), Kelompok Tani (Poktan) dan Kelompok Produksi Kopi Hitam Lambar

Dalam sambutannya, Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Ferriansyah mengungkapkan, Lampung salah satu provinsi sentra penghasil kopi robusta, merupakan kebanggaan masyarakat Lampung. Sebagian besar masyarakat Lampung mata pencaharian utama sebagai petani kopi, tersebar khususnya di Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Waykanan, Pesisir Barat dan Lampung Utara.

“Produktivitas kopi Provinsi Lampung tahun 2019 sebanyak 843 kilogram/hektar, lebih rendah dari potensi genetiknya (1.500-2.000/Kg/Ha), yang pengusahaan kopi semuanya dilaksanakan oleh rakyat dan pengelolaanya belum optimal karena belum menerapkan cara berbudidaya dan panen yang baik,” ungkap Ferriansyah seraya menambahkan, sebagai komoditas agroindustri, kopi dikonsumsi setelah proses pengolahan seperti kopi bubuk. 

Kondisi dilapangan, kata dia, menunjukan masih rendahnya mutu produk yang dihasilkan petani, seperti dalam penanganan pasca panen, melakukan penjemuran di atas tanah, kurangnya akses kelompok tani terhadap peluang pemasaran langsung kepada konsumen/rantai tata niaga yang panjang, serta tidak dapat menghasilkan produk secara kontinuitas serta penanganan OPT yang belum optimal.

Lanjut dia, mutu kopi yang dihasilkan petani masih rendah (grade 4), hal ini disebabkan pemetikan buah kopi dilakukan sebelum usia penuh dengan alasan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup, rawan pencurian, serta proses penjemuran dilakukan di tepi jalan atau tempat yang sanitasinya tidak memadai, kadar air biji kopi masih diatas 12,5 % sehingga biji kopi sering berjamur dan pengupasan biji banyak yang pecah. Sedangkan kendala yang dialami petani/pelaku usaha pengolah kopi bubuk yang belum memperoleh harga yang layak yang seharusnya diterima sesuai dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan. Disamping itu kelemahan yang ditemukan pada produk yang dihasilkan antara lain belum sesuai dengan Good Manufacturing Practices (GMP). 

“Saya berharap kepada peserta Bimtek agar materi yang disampaikan narasumber dapat memotivasi serta menginspirasi peserta untuk berinovasi dalam pengolahan kopi serta menginspirasi peserta untuk berinovasi dalam pengolahan kopi sehingga mempunyai cita rasa yang unik, enak, sehat serta aman dikonsumsi. Disamping itu juga dapat menginspirasi peserta menggali peluang pasar, membangun komunitas dan menjalin kemitraan win-win solution,” pungkas dia.

Sementara Kabid Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lambar Sumarlin mengatakan, dengan adanya kegiatan Bimtek Sarana Fasilitasi Pengolahan Kopi yang diselenggarakan Disbun Provinsi Lampung di Kabupaten Lambar diharapkan dapat meningkatkan mutu kopi olahan Lampung Barat sehingga mampu meningkatkan trend pemasaran Kopi Robusta Liwa Lampung Barat.  “Saya berharap kepada KWT, Poktan dan Kelompok Produksi Kopi Hitam Lambar agar serius mengikuti kegiatan Bimtek ini sehingga pengetahuan dan wawasan yang didapat dapat diterapkan dilapangan,” tegas Sumarlin.(lus/mlo)
Tags :
Kategori :

Terkait