Medialampung.co.id - Lampung Tengah masuk kategori kejadian luar biasa demam berdarah dengue (DBD). Sejak Januari hingga awal Maret 2020 kasus DBD mewabah hingga ada 402 kasus dengan enam orang meninggal dunia.
Kasi P2PM Dinas Kesehatan (Diskes) Lamteng Bambang Setiawan mewakili Kadiskes dr. Otniel Sriwidiatmoko menyatakan kasus DBD tahun ini meningkat dibanding 2019. "Ada peningkatan kasus DBD tahun ini. Dibanding 2019 dengan 336 kasus, tahun ini sudah 402 kasus. Tahun ini 6 orang meninggal dibanding 2 kasus tahun lalu," katanya. Terkait upaya pencegahan, Bambang menyatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat. "Sosialisasi sudah dilakukan. Baik itu lewat musrenbang dan terjun langsung membagikan abate. Untuk fogging sendiri sebagai langkah terakhir sudah 46 titik dilakukan," ungkapnya. Sedangkan Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto menyatakan masyarakat harus bisa menjaga kebersihan lingkungannya. "Masyarakat harus jaga kebersihan lingkungannya. Lakukan 3M Plus untuk mencegah DBD. Memberantas DBD harus dilakukan sama-sama. Bukan hanya tugas Dinas Kesehatan dan pemerintah daerah," katanya. Masalah fogging, kata Loekman, merupakan langkah terakhir. "Fogging ini langkah terakhir. Sebab, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Kalau semua di-fogging, residu yang disemprotkan mengandung racun akan menempel. Jadi berbahaya juga untuk kesehatan. Jadi masyarakat jangan sedikit-sedikit minta fogging. Lakukan pencegahan dengan melakukan 3M Plus efektif membunuh jentik nyamuk," ungkapnya. Pantauan Medialampung.co.id, ada 19 pasien DBD yang dirawat di Ruang Nunyai Rumah Sakit Umum Daerah Demang Sepulau Raya. (sya/mlo)DBD Mewabah di Lamteng, Sudah Enam yang Meninggal
Selasa 03-03-2020,13:12 WIB
Editor : Budi Setiyawan
Kategori :