Korban Jiwa Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Tembus 1.016 Orang
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari-Foto YouTube/BNPB Indonesia-
MEDIALAMPUNG.CO.ID — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera kembali meningkat. Hingga Minggu 14 Desember 2025, total korban jiwa tercatat mencapai 1.016 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa dalam operasi pencarian dan pertolongan terbaru, tim SAR menemukan tambahan 10 jenazah.
Dari jumlah tersebut, sembilan korban ditemukan di wilayah Aceh, sementara satu korban lainnya ditemukan di Kabupaten Agam.
“Rekapitulasi sebelumnya mencatat 1.006 korban meninggal dunia. Hari ini bertambah 10 orang sehingga total menjadi 1.016 jiwa,” kata Abdul dalam konferensi pers, Minggu dan dikutip dari CNN Indonesia.
BACA JUGA:Dua Tetangga Jadi Pelaku Pembunuhan Pasutri di Tanggamus
Di sisi lain, jumlah korban yang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian justru mengalami penurunan. BNPB mencatat jumlah korban hilang berkurang dari 217 orang menjadi 212 orang atau berkurang lima jiwa.
Abdul menjelaskan, perubahan data antara korban meninggal dan korban hilang tidak selalu berjalan seiring.
Menurutnya, penurunan angka korban hilang tidak semata-mata berasal dari penemuan jasad di lapangan, melainkan juga dari proses identifikasi lanjutan terhadap korban yang sebelumnya telah ditemukan.
“Data korban hilang ini bersifat dinamis. Ada korban yang setelah diidentifikasi ternyata bukan berasal dari wilayah yang sebelumnya dilaporkan, atau berpindah domisili. Karena itu, pencatatan dilakukan secara detail berdasarkan nama dan alamat,” ujarnya.
BACA JUGA:BMKG Lampung Imbau Waspada Cuaca Ekstrem Dampak Siklon Tropis Bakung
Selain itu, BNPB juga mencatat adanya penurunan jumlah pengungsi. Dari sebelumnya sekitar 654 ribu orang, kini jumlah pengungsi tercatat menjadi 624.670 jiwa. Meski demikian, BNPB masih melakukan verifikasi lanjutan untuk memastikan penurunan tersebut.
“Kami terus mengonfirmasi apakah pengurangan ini karena pengungsi sudah benar-benar kembali ke rumah masing-masing, atau hanya berpindah dari pengungsian terpusat ke pengungsian mandiri yang tetap membutuhkan dukungan logistik,” kata Abdul.
BNPB menegaskan proses pendataan korban dan pengungsi akan terus diperbarui seiring perkembangan situasi di lapangan, termasuk hasil pencarian, identifikasi, dan mobilitas warga terdampak bencana.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




