Kadiskes Lampung Barat Jelaskan Soal Angka Stunting: SSGI Turun, Data Beda dengan e-PPGBM
Angka stunting Lambar turun, Kadiskes dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B., jelaskan metode data yang berbeda-Ilustrasi Gemini AI-
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Barat angkat bicara soal ramainya pembahasan angka stunting yang dirilis melalui Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B., menegaskan bahwa angka stunting Lampung Barat turun menjadi 20,5%, atau membaik 4,1% dibandingkan hasil SKI 2023 yang mencapai 24,6%.
Menurutnya, perbedaan hasil antara SSGI dan e-PPGBM sering menimbulkan kebingungan publik.
Ia menjelaskan, SSGI merupakan survei berbasis sampel yang dilakukan pada waktu tertentu oleh Kemenkes.
Sementara e-PPGBM mencatat seluruh balita yang ditimbang setiap bulan, sehingga menggambarkan kondisi real harian di lapangan.
“Metodologinya memang berbeda, jadi wajar bila angkanya tidak sama,” ujar Widyatmoko melalui Dinas Kesehatan.
Ia menambahkan, stunting tidak dapat disederhanakan hanya karena faktor ekonomi. Penyebabnya multifaktor—mulai dari pola asuh balita, kondisi lingkungan, penyakit bawaan, hingga faktor genetik. Karena itu, penanganannya juga harus dilakukan lintas sektor.
“Intervensi tidak bisa hanya oleh Dinas Kesehatan. Semua unsur harus terlibat,” tegasnya.
Di sektor kesehatan sendiri, langkah pencegahan dimulai jauh sebelum seorang anak lahir. Pembinaan dilakukan sejak remaja sebagai calon ibu, dilanjutkan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, hingga pemantauan tumbuh kembang balita. Termasuk di dalamnya penanganan khusus bagi balita yang terdeteksi stunting karena faktor medis.
”Kami berharap masyarakat dapat memahami perbedaan data dan tidak salah menafsirkan tren stunting di Lampung Barat,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





