Gedung Gizi Batu Brak Mulai Dibangun, Camat Tekankan Kualitas dan Libatkan Warga
Pembangunan Gedung Gizi Batu Brak dimulai, Camat tekankan kualitas dan pelibatan warga-Foto Dok-
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID — Pemerintah Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat, meninjau progres pembangunan Gedung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Pekon Balak, Selasa (21 Oktober 2025).
Peninjauan dilakukan untuk memastikan proyek strategis di bidang kesehatan tersebut berjalan sesuai rencana dan target waktu yang telah ditetapkan.
Kegiatan dipimpin langsung oleh Camat Batu Brak Agus Hadi Purnama, S.E., M.M., didampingi Sekcam Batu Brak, seluruh Kasi, Kasubbag, dan staf kecamatan.
Turut hadir Kepala Puskesmas Batu Brak Romaita, S.ST, Babinsa Pekon Balak Sertu Wayan Palguna, serta Koordinator SPPI Kecamatan Batu Brak Heri Setiawan bersama anggota dan perwakilan mitra Badan Gizi Nasional (BGN) Tamara.
BACA JUGA:Wanita Muda di Wonosobo Nekat Rekayasa Drama Perampokan Palsu, Alasannya Memilukan
Dalam peninjauan tersebut, Tamara selaku mitra pelaksana menjelaskan bahwa pembangunan gedung SPPG ditargetkan selesai dalam waktu 45 hari kerja.
Saat ini progres pembangunan mencapai 10 persen, meski sempat mengalami kendala keterlambatan pasokan material bangunan.
“Ada keterlambatan pasokan material, namun kami berkomitmen menyelesaikan pembangunan tepat waktu dengan tetap menjaga kualitas pekerjaan,” ujar Tamara.
Menanggapi hal itu, Camat Batu Brak Agus Hadi Purnama menegaskan bahwa pembangunan SPPG memiliki peran penting dalam memperkuat pelayanan gizi masyarakat.
BACA JUGA:Polresta Bandar Lampung Gencarkan Sosialisasi Layanan Pengaduan Digital Dumas Propam Polri
Ia meminta seluruh pihak memastikan pekerjaan berjalan profesional, tepat waktu, dan transparan.
“SPPG ini akan menjadi salah satu pusat kegiatan pelayanan gizi masyarakat di wilayah Batu Brak. Karena itu, kami tekankan agar pelaksanaan proyek dilakukan sesuai standar teknis dan selesai tepat waktu,” ujar Agus.
Selain menyoroti teknis pembangunan, Agus juga mengimbau agar proses pelaksanaan proyek turut melibatkan warga setempat, terutama dalam tenaga kerja nonteknis, agar manfaat pembangunan dapat langsung dirasakan masyarakat.
“Kami minta tenaga lokal diprioritaskan. Dengan begitu, pembangunan tidak hanya berdampak pada peningkatan layanan kesehatan, tapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




