Ulos dan Filosofi Pakaian Adat Batak Toba

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Indonesia adalah  Negeri yang memiliki banyak tradisi, budaya, salah satunya kekayaan tersebut bisa dilihat dari pakaian adat yang ada pada setiap suku. 

Dari ratusan suku bangsa, masyarakat Batak Toba di Sumatera Utara mempunyai busana adat yang unik sekaligus sarat makna. 

Pakaian ini bukan hanya penutup tubuh, tetapi juga simbol identitas, penghormatan, serta doa yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Hingga saat ini, pakaian adat Batak Toba masih dipakai pada acara penting, terutama pernikahan, sebagai lambang kehormatan bagi kedua mempelai dan keluarganya.

BACA JUGA:Festival Teluk Tomini: Perpaduan Wisata Bahari dan Budaya Sulawesi

Ulos: Jantung Pakaian Adat Batak Toba

Pakaian adat Batak Toba tidak bisa dilepaskan dari ulos. Kain tenun tradisional ini memiliki warna dasar merah, hitam, dan putih yang dipadukan dengan benang emas atau perak sebagai hiasan. 

Ulos bukan sekadar kain, melainkan simbol kasih sayang, doa restu, serta pengikat hubungan kekeluargaan. Dalam adat Batak, ulos diberikan pada momen penting seperti kelahiran, pernikahan, hingga kematian. 

Saat pernikahan, ulos menjadi pusat perhatian karena dipercaya membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi pasangan yang baru membangun rumah tangga.

BACA JUGA:Rahasia Menggoreng Peyek agar Tetap Gurih, Renyah, dan Tidak Berminyak

Busana Laki-Laki

Pakaian adat Batak Toba untuk laki-laki dikenal dengan susunan yang khas. Bagian atas disebut ampe-ampe, berupa kain ulos yang dililitkan di tubuh. Bagian bawah disebut singkot, yakni kain panjang yang dipakai menyerupai sarung.

Selain itu, pria mengenakan sortali, ikat kepala dari ulos yang dipakai sebagai simbol wibawa dan kebijaksanaan. Sortali sering dibuat menjulang ke atas, menggambarkan semangat serta martabat seorang laki-laki Batak. 

Tidak jarang, mempelai pria juga membawa tongkat adat yang melambangkan kekuatan serta tanggung jawab sebagai kepala keluarga.

Sumber: