Rempeyek Ikan Cere Basah: Camilan Gurih Tradisional yang Tak Pernah Membosankan

Rempeyek Ikan Cere Basah: Camilan Gurih Tradisional yang Tak Pernah Membosankan

Camilan ini identik dengan kerenyahan dan cita rasa gurih alami yang membuat siapa saja sulit berhenti mengunyah. -Ilustrasi AI-

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Indonesia dikenal luas sebagai negeri yang kaya akan kuliner tradisional, termasuk aneka camilan yang menggugah selera. 

Salah satu camilan yang tak lekang oleh waktu adalah rempeyek ikan cere basah. Dengan rasa gurih yang khas dan kerenyahan yang memikat, camilan ini telah menjadi favorit lintas generasi di berbagai daerah Nusantara.

Rempeyek atau peyek awalnya dikenal sebagai camilan pelengkap makanan seperti nasi pecel. Terbuat dari adonan tepung beras yang digoreng hingga kering, rempeyek biasanya diberi topping kacang tanah. 

Seiring berkembangnya kreativitas kuliner, bahan pelengkap pada rempeyek pun semakin beragam. Salah satu variasi yang mencuri perhatian adalah rempeyek ikan cere, ikan kecil air tawar yang menawarkan rasa gurih alami serta kandungan gizi tinggi.

BACA JUGA:Subaru Forester Terbaru Siap Debut di GIIAS 2025, Tawarkan Teknologi dan Desain Lebih Modern

Apa yang membuat rempeyek ikan cere basah begitu istimewa? Pertama, rasa gurihnya berasal langsung dari ikan cere tanpa perlu tambahan bumbu berlebih. 

Rasa alami ini menjadikan rempeyek tidak terlalu tajam namun tetap memuaskan di lidah. Kedua, teksturnya yang renyah membuatnya cocok dinikmati kapan saja, baik sebagai camilan maupun pendamping makanan utama. 

Ketiga, kandungan gizinya pun tidak bisa diabaikan. Ikan cere mengandung protein, kalsium, dan asam lemak sehat yang baik untuk kesehatan tulang dan tubuh secara keseluruhan.

Untuk menghasilkan rempeyek ikan cere basah yang sempurna, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses pembuatan. 

BACA JUGA:AgenBRILink Catat Transaksi Rp843 Triliun dalam 6 Bulan, Jadi Ujung Tombak Inklusi Keuangan Nasional

Gunakan tepung beras berkualitas sebagai bahan dasar, dan tambahkan sedikit tepung tapioka agar teksturnya lebih ringan namun tetap garing. 

Bumbu dasar seperti bawang putih, ketumbar, kunyit, dan garam perlu diracik dengan seimbang untuk menghasilkan cita rasa khas rempeyek tradisional. 

Proses penggorengan pun harus dilakukan dengan minyak panas yang stabil. Minyak harus cukup banyak dan suhunya dijaga agar rempeyek matang merata tanpa menjadi gosong. 

Setelah matang dan dingin, simpan dalam toples kedap udara untuk menjaga kerenyahannya tetap bertahan dalam waktu lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: