Perlukah Motor Matik Dipanaskan Sebelum Digunakan? Ini Penjelasannya

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kebiasaan memanaskan motor sebelum bepergian masih menjadi perdebatan di kalangan pengendara, terutama di Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan populasi motor matik terbesar di dunia. 

Lantas, apakah praktik ini masih relevan di era motor modern yang sebagian besar telah mengusung teknologi injeksi?

Memanaskan mesin motor pada dasarnya dilakukan untuk dua tujuan utama: membantu oli bersirkulasi secara merata dan membawa mesin ke suhu kerja optimal. 

Saat mesin dalam kondisi dingin—terutama setelah lama tidak digunakan—oli cenderung mengendap di bagian bawah. 

BACA JUGA:7 Mitos tentang Baterai Mobil Listrik yang Perlu Kamu Ketahui

Dengan memanaskan motor, oli kembali melumasi seluruh komponen internal mesin, mengurangi risiko gesekan kasar yang bisa mempercepat keausan.

Pada motor generasi lama yang menggunakan karburator, pemanasan mesin menjadi rutinitas yang penting karena karburator membutuhkan waktu untuk menyesuaikan campuran udara dan bahan bakar dengan kondisi suhu sekitar. 

Tapi mayoritas motor matik saat ini sudah menggunakan sistem injeksi atau fuel injection yang jauh lebih responsif dan adaptif terhadap suhu lingkungan.

Teknologi injeksi dilengkapi dengan sensor suhu dan ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur suplai bahan bakar secara otomatis, sehingga motor bisa langsung menyala dan berjalan dengan optimal meski tanpa pemanasan lama. Meski begitu, bukan berarti motor matik modern sepenuhnya tidak perlu dipanaskan.

BACA JUGA:Gubernur Ajak Purnawirawan Polri Terus Berkontribusi dalam Pembangunan Lampung

Kapan Motor Matik Perlu Dipanaskan?

Memanaskan motor matik tetap dianjurkan dalam kondisi tertentu, seperti:

Motor Lama Tidak Digunakan

Jika motor tidak dipakai selama beberapa hari atau lebih, pemanasan singkat selama 1–2 menit berguna untuk mendistribusikan oli yang sempat mengendap di ruang mesin.

Sumber: