Danau Gunung Tujuh, Pesona Eksotis yang Diselimuti Misteri di Puncak Kerinci
Danau Gunung Tujuh. / Foto --- instagram @taujambi -----
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pesona alam Sumatera seolah tidak pernah berhenti memikat. Dari hamparan hutan tropis yang masih rimbun hingga deretan gunung yang menjulang, pulau ini menyimpan begitu banyak destinasi menawan.
Salah satu yang paling unik adalah Danau Gunung Tujuh di Kabupaten Kerinci, Jambi. Danau ini kerap disebut sebagai permata tersembunyi karena keindahan lanskapnya berpadu dengan kisah-kisah mistis yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat sekitar.
Danau Gunung Tujuh berada di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), taman konservasi terbesar di Sumatera yang telah ditetapkan UNESCO sebagai bagian dari Warisan Dunia.
Lokasinya tepat di Desa Pelompek, Kecamatan Kayu Aro, sekitar 60 kilometer dari pusat Kabupaten Kerinci.
BACA JUGA:Rumah Joglo: Warisan Arsitektur Jawa yang Sarat Makna
Wisatawan dapat menempuh perjalanan dengan kendaraan roda dua atau roda empat hingga desa terakhir yang menjadi pintu masuk jalur pendakian.
Namun, perjalanan tidak berhenti di situ. Untuk mencapai tepian danau, pengunjung harus melanjutkan dengan berjalan kaki selama dua hingga tiga jam.
Medan yang ditempuh cukup menantang, mulai dari jalan menanjak, bebatuan licin, hingga hutan tropis yang rapat.
Kondisi fisik yang prima mutlak diperlukan, terutama jika berkunjung pada musim hujan karena jalur akan lebih berat dan waktu tempuh bisa lebih lama.
BACA JUGA:Wali Kota Kukuhkan 38 Anggota Paskibraka Bandar Lampung
Setelah pendakian melelahkan, para wisatawan akan disambut dengan panorama menakjubkan. Danau Gunung Tujuh terbentang seluas 960 hektare pada ketinggian 1.996 meter di atas permukaan laut.
Suhu rata-rata di kawasan ini sekitar 17 derajat Celsius, sehingga hawa sejuk berpadu dengan kabut tipis yang sering menyelimuti danau, menciptakan suasana eksotis sekaligus misterius.
Namun, kisah yang paling sering dibicarakan wisatawan adalah tentang “urang pandak”, makhluk misterius yang digambarkan bertubuh pendek dengan telapak kaki menghadap ke belakang.
Walaupun belum pernah terbukti secara ilmiah, legenda urang pandak telah menjadi daya tarik tersendiri yang menambah nuansa mistis di kawasan ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





