Wisata Sunrise di Puncak Prau
Gunung Prau. / Foto --- instagram @isnnnn_--
BACA JUGA:Dibesarkan dengan Cinta, Dibalas Air Tuba
Selain fisik, pendaki juga perlu mempersiapkan mental. Perubahan cuaca yang cepat atau jalur yang tiba-tiba terasa berat kerap menjadi ujian.
Saat rasa lelah datang, ingatkan diri tentang tujuan pendakian dan keindahan yang menunggu di puncak.
Jangan sungkan untuk beristirahat jika tubuh benar-benar lelah. Lebih baik turun lebih awal daripada memaksakan diri dan menghadapi risiko yang tidak diinginkan.
Perlengkapan mendaki juga tak kalah penting. Jaket tebal, celana hiking, sepatu gunung yang nyaman, tenda, sleeping bag, matras, dan alat penerangan seperti senter serta headlamp menjadi perlengkapan wajib.
BACA JUGA:Viral Adu Sindir Nicki Minaj dan SZA hingga Jadi Sorotan Notizen
Jangan lupa membawa obat-obatan pribadi, peralatan makan, serta peta dan kompas sebagai cadangan jika sinyal GPS melemah.
Suhu dingin di puncak juga dapat menguras daya baterai, jadi bawalah power bank atau baterai cadangan.
Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Prau adalah saat musim kemarau, sekitar Mei hingga September.
Pada periode ini, cuaca biasanya lebih cerah dan jalur pendakian lebih kering, sehingga peluang untuk mendapatkan panorama sunrise yang indah pun lebih besar.
BACA JUGA:Fuu: Simfoni Tradisi dari Tanah Papua
Jika terpaksa mendaki saat musim hujan, persiapkan jas hujan dan pastikan tenda tahan air agar tetap nyaman beristirahat di malam hari.
Bagi pendaki yang ingin bermalam di puncak, penting memilih lokasi tenda yang aman, jauh dari jurang dan terlindung dari terpaan angin kencang.
Pastikan pasak dan tali tenda tertancap dengan kuat agar tenda tetap kokoh meskipun angin bertiup kencang di malam hari.
Selalu jaga kebersihan area camping dengan tidak meninggalkan sampah apa pun. Bawa kantong sampah sendiri dan turunkan sampah hingga basecamp.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




