Museum Batiwakkal: Menyelami Sejarah Kesultanan Gunung Tabur di Berau

Museum Batiwakkal: Menyelami Sejarah Kesultanan Gunung Tabur di Berau

Museum Batiwakkal bukan hanya tempat menyimpan benda-benda peninggalan Kesultanan Gunung Tabur, tetapi juga ruang yang menjaga napas sejarah dan budaya masyarakat Berau. -Foto Instagram@shokhehchannel-

BACA JUGA:Polda Awasi Ketat Pabrik Tapioka Pastikan Harga Ubi Kayu Sesuai Aturan

Arsitektur yang Menarik dan Atmosfer Khas Keraton

Bangunan Museum Batiwakkal mempertahankan gaya arsitektur tradisional dengan dominasi bahan kayu ulin, sebuah kayu keras khas Kalimantan yang terkenal tahan lama. Struktur bangunan mengadopsi bentuk rumah panggung yang umum digunakan masyarakat pesisir untuk mengantisipasi banjir dan kondisi sungai yang pasang surut.

Begitu memasuki area museum, pengunjung langsung merasakan suasana khas keraton yang tenang dan penuh wibawa. Halaman yang luas, pepohonan rindang, serta pemandangan Sungai Berau menciptakan atmosfer sejuk dan damai. 

Kombinasi antara nilai sejarah dan suasana alam yang indah menjadikan museum ini destinasi ideal bagi pecinta wisata budaya.

BACA JUGA:8 Inspirasi Gamis Cardigan 2025 yang Modis, Anggun, dan Nyaman Dipakai

Lokasi Strategis dan Mudah Diakses

Museum Batiwakkal berada di wilayah Gunung Tabur, tidak jauh dari pusat kota Tanjung Redeb. 

Akses menuju lokasi cukup mudah karena tersedia transportasi darat maupun sungai. 

Banyak wisatawan memilih menyusuri Sungai Berau menggunakan perahu untuk mendapatkan pengalaman berbeda sebelum sampai di museum.

BACA JUGA:Nikmatnya Sup Senerek, Kuliner Klasik Magelang yang Tetap Melegenda

Mengapa Museum Batiwakkal Wajib Dikunjungi?

Ada beberapa alasan mengapa museum ini layak masuk daftar perjalanan Anda:

1. Menambah wawasan sejarah tentang Kesultanan Gunung Tabur, salah satu kekuatan penting di pesisir Kalimantan Timur.

2. Menikmati koleksi budaya yang langka, mulai dari senjata hingga perhiasan keraton.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: