Museum Batiwakkal: Menyelami Sejarah Kesultanan Gunung Tabur di Berau
Museum Batiwakkal bukan hanya tempat menyimpan benda-benda peninggalan Kesultanan Gunung Tabur, tetapi juga ruang yang menjaga napas sejarah dan budaya masyarakat Berau. -Foto Instagram@shokhehchannel-
BACA JUGA:Cara Klaim DANA Kaget agar Saldo Rp259.000 Bisa Masuk ke Dompet Digital Hari Ini
1. Senjata Tradisional
Di dalam museum, pengunjung dapat melihat beragam senjata khas seperti mandau, keris, tombak, dan perisai. Senjata-senjata ini bukan sekadar alat pertahanan, tetapi juga simbol status dan kehormatan bagi bangsawan serta prajurit kerajaan. Beberapa di antaranya memiliki ukiran rumit dan dihiasi dengan logam berharga.
2. Kain Tenun Khas Berau
Museum Batiwakkal juga memamerkan kain tenun tradisional yang memiliki pola unik dan warna-warna cerah. Kain-kain ini dibuat dengan teknik tradisional yang diwariskan turun-temurun. Pola tertentu bahkan hanya boleh digunakan oleh keluarga kerajaan sehingga memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi.
BACA JUGA:Disdikbud–Disnaker Lampung Gandeng Forum CSR Dorong Peningkatan Kompetensi Lulusan SMK
3. Perhiasan Keraton
Koleksi perhiasan seperti kalung, gelang, mahkota kecil, serta aksesori wanita bangsawan menjadi salah satu bagian yang paling memikat. Perhiasan ini terbuat dari emas dan batu mulia yang menunjukkan kemakmuran kesultanan pada masa itu.
4. Naskah Kuno
Museum ini juga menyimpan sejumlah naskah dan dokumen lama yang berisi catatan sejarah, hukum adat, serta perjanjian penting kerajaan. Keberadaan naskah ini membuktikan bahwa Kesultanan Gunung Tabur memiliki sistem administratif dan pendidikan yang cukup maju di eranya.
BACA JUGA:Warga Keluhkan Ranting Pohon Menjuntai ke Badan Jalan di Kotabumi Selatan
Pusat Pelestarian Budaya Lokal
Selain menyajikan artefak, Museum Batiwakkal juga berfungsi sebagai pusat pelestarian budaya bagi masyarakat Berau. Beberapa kegiatan rutin seperti pameran budaya, workshop tenun, dan pertunjukan seni tradisional sering diadakan untuk memperkenalkan warisan leluhur kepada generasi muda maupun wisatawan.
Dengan cara ini, museum tidak hanya menjadi tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga ruang untuk menjaga keberlanjutan tradisi lokal.
Kehadiran museum ini sangat membantu masyarakat untuk tetap mengenal identitas budaya mereka. Sementara bagi wisatawan, kunjungan ke Museum Batiwakkal memberikan kesempatan untuk memahami lebih jauh tentang sejarah Kalimantan Timur yang mungkin belum banyak diketahui secara luas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




