3 Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Masih Terjaga Hingga Kini
Gapura Bajang Ratu atau juga dikenal dengan nama Candi Bajang Ratu adalah sebuah gapura /candi peninggalan Majapahit yang berada di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur-Foto Instagram@caturandrianto6-
BACA JUGA:Sejarah Hubungan Madura dan Majapahit: Jejak di Petilasan Rato Ebhu, Sampang
3. Prasasti Waringin Pitu: Bukti Sistem Pemerintahan yang Teratur
Peninggalan Majapahit tidak hanya berupa bangunan suci, tetapi juga dokumen penting berupa prasasti. Salah satu prasasti yang terkenal adalah Prasasti Waringin Pitu yang ditemukan di wilayah Pajarakan, Probolinggo, Jawa Timur. Prasasti ini ditulis menggunakan aksara Jawa Kuno dan bahasa Sanskerta, serta dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk sekitar tahun 1369 Masehi.
Isi prasasti ini menjelaskan pembagian wilayah administrasi di bawah kekuasaan Majapahit menjadi 14 daerah. Setiap wilayah dipimpin oleh pejabat kerajaan yang bertanggung jawab atas pengelolaan pemerintahan dan kesejahteraan rakyat di daerahnya. Hal ini menunjukkan bahwa Majapahit telah memiliki sistem pemerintahan yang sangat terorganisir, dengan struktur birokrasi yang jelas dari pusat hingga ke daerah.
Melalui Prasasti Waringin Pitu, para sejarawan dapat memahami bagaimana Majapahit mengatur wilayah yang luas dengan sistem administrasi yang efisien. Peninggalan ini sekaligus membuktikan bahwa Majapahit bukan hanya kerajaan yang kuat secara militer, tetapi juga maju dalam tata kelola pemerintahan dan hukum.
BACA JUGA:Prasasti Batu Tulis Desa Wangkal: Saksi Bisu Kejayaan Majapahit di Probolinggo
Nilai Historis dan Pelestarian Warisan Majapahit
Tiga peninggalan tersebut menggambarkan kejayaan Majapahit dari berbagai sisi. Candi Tikus menunjukkan kemajuan teknologi dan keagamaan, Candi Bajang Ratu memperlihatkan nilai seni dan penghormatan terhadap raja, sedangkan Prasasti Waringin Pitu menegaskan kematangan sistem pemerintahan yang dimiliki kerajaan ini.
Semua peninggalan itu kini menjadi bukti nyata tentang tingginya tingkat peradaban bangsa Indonesia di masa lalu. Selain nilai sejarah, peninggalan Majapahit juga mengandung pesan moral bagi generasi masa kini—tentang pentingnya kerja keras, kesatuan, dan penghormatan terhadap leluhur.
Pemerintah bersama lembaga kebudayaan dan masyarakat terus berupaya menjaga situs-situs bersejarah peninggalan Majapahit agar tetap lestari. Kawasan Trowulan, yang dahulu merupakan pusat kerajaan, kini telah dijadikan area cagar budaya nasional dan menjadi tempat penelitian arkeologi serta wisata edukatif.
BACA JUGA:Sumur Jobong, Peninggalan Majapahit yang Masih Terjaga di Surabaya
Melalui pelestarian ini, diharapkan generasi muda dapat mengenal lebih dekat sejarah bangsanya sendiri dan mengambil pelajaran dari kebesaran Majapahit dalam membangun semangat persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Peninggalan seperti Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, dan Prasasti Waringin Pitu menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Majapahit yang pernah berjaya ratusan tahun lalu.
Ketiga warisan itu bukan sekadar benda arkeologi, melainkan simbol dari kebesaran, kebijaksanaan, dan kemajuan budaya nenek moyang bangsa Indonesia.
Dengan menjaga dan mempelajarinya, kita tidak hanya melestarikan sejarah, tetapi juga memperkuat identitas nasional sebagai bangsa yang berakar pada peradaban besar masa lampau.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





