Lou Bentian: Rumah Adat Panjang Suku Dayak Bentian di Kutai Barat

Lou Bentian: Rumah Adat Panjang Suku Dayak Bentian di Kutai Barat

Lou Bentian, rumah adat suku Dayak Bentian di Kutai Barat, adalah lambang kebersamaan dan kekuatan budaya. - Foto:Instagram@lou_bentian--

BACA JUGA:Tekab 308 Polres Lambar Ringkus Tiga Pelaku Komplotan Curanmor, Satu Buron

Makna Simbolis dan Filosofis

Secara simbolik, Lou Bentian menggambarkan struktur sosial masyarakat Bentian. Setiap kamar di dalam rumah mewakili satu keluarga atau kelompok kecil dari berbagai kampung di Kecamatan Bentian Besar. 

Hal ini mencerminkan semangat kebersamaan, kesetaraan, dan keterikatan antarwarga. Dengan hidup berdampingan di bawah satu atap, mereka saling membantu, menjaga keamanan, serta memelihara hubungan kekeluargaan yang kuat.

Rumah panjang juga melambangkan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Dalam filosofi Dayak, rumah panjang dianggap sebagai miniatur alam semesta di mana manusia hidup berdampingan dengan roh leluhur dan kekuatan alam. Oleh karena itu, setiap proses pembangunan rumah panjang biasanya didahului dengan ritual adat untuk memohon restu dan perlindungan dari leluhur.

BACA JUGA:Disway Awards 2025 Apresiasi 520 Brand Nasional Paling Kredibel

Pelestarian dan Harapan ke Depan

Meskipun Lou Bentian telah berdiri megah sebagai rumah adat kebanggaan masyarakat Bentian, pelestarian budaya tidak boleh berhenti hanya pada pembangunan fisik. 

Tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah menjaga keberlanjutan nilai-nilai budaya di tengah arus modernisasi. 

Pemerintah daerah bersama tokoh adat terus berupaya menjadikan Lou Bentian sebagai pusat pembelajaran budaya, tempat pelatihan seni tradisional, dan destinasi wisata budaya yang edukatif.

BACA JUGA:Ketua TP PKK Provinsi Lampung Canangkan Desa Tapis di Desa Rejomulyo

Selain itu, penting bagi generasi muda Bentian untuk terlibat aktif dalam kegiatan adat, memahami makna simbolik rumah panjang, serta meneruskan tradisi seperti menari, memainkan alat musik tradisional, dan berbicara dalam bahasa ibu mereka. 

Dengan begitu, Lou Bentian bukan hanya menjadi peninggalan sejarah, tetapi juga sumber kehidupan budaya yang terus berdenyut di masa kini.

Lou Bentian, rumah adat suku Dayak Bentian di Kutai Barat, adalah lambang kebersamaan dan kekuatan budaya. Di balik tiang-tiang kayunya tersimpan kisah perjuangan, kebanggaan, serta semangat gotong royong masyarakatnya. 

Rumah panjang ini menjadi pengingat bahwa kemajuan tidak selalu berarti meninggalkan tradisi, melainkan bagaimana kita mampu berjalan maju tanpa kehilangan jati diri. Dengan terus merawat dan mengenalkan Lou Bentian, masyarakat Bentian telah menunjukkan kepada dunia bahwa budaya lokal memiliki nilai luhur yang tak ternilai dan layak dilestarikan untuk generasi yang akan datang.(*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: