Keraton Surakarta Hadiningrat: Pusat Sejarah dan Budaya Jawa di Kota Solo
Keraton Surakarta Hadiningrat adalah saksi bisu perjalanan sejarah panjang Jawa dan bangsa Indonesia. - Foto:Instagram@endriwisastro--
BACA JUGA:Aksi Damai di Lampung Diwarnai Kehadiran Puluhan Anak, Disdikbud Tanggung Jawab Orang Tua
Salah satu hal yang menjadikan keraton menarik adalah adanya museum yang menyimpan berbagai benda bersejarah. Koleksi ini merupakan peninggalan kerajaan yang menjadi bukti nyata perjalanan panjang Kasunanan Surakarta.
Beberapa benda berharga yang dapat ditemui di museum antara lain:
- Keris dan pusaka keraton yang diyakini memiliki nilai spiritual.
- Peralatan musik gamelan yang menjadi bagian penting dalam pertunjukan seni Jawa.
- Busana kerajaan dan perlengkapan upacara adat yang digunakan dalam berbagai tradisi.
- Hadiah dari raja-raja Eropa, yang menunjukkan hubungan diplomatik di masa lampau.
- Dokumentasi berupa foto dan lukisan raja-raja Surakarta beserta keluarganya.
Melihat koleksi tersebut membuat pengunjung dapat merasakan bagaimana kehidupan kerajaan di masa lalu, sekaligus memahami filosofi yang terkandung di dalamnya.
BACA JUGA:Deretan Selebriti yang Vokal Dukung Aksi Unjuk Rasa di DPR RI
Selain koleksi museumnya, bangunan Keraton Surakarta sendiri merupakan daya tarik utama. Arsitekturnya merupakan perpaduan gaya Jawa tradisional dengan pengaruh Eropa. Atap joglo, ukiran kayu halus, serta jendela dan pintu berdesain khas kolonial menambah keindahan setiap sudut keraton.
Beberapa bagian penting keraton yang menarik untuk disusuri antara lain:
- Alun-alun Lor dan Alun-alun Kidul, yang menjadi pusat kegiatan rakyat.
- Siti Hinggil, area yang lebih tinggi sebagai simbol kedudukan raja.
- Sasono Sewoko, tempat berlangsungnya pertemuan resmi kerajaan.
- Dalem Ageng Prabasuyasa, ruangan utama untuk menerima tamu kehormatan.
Setiap area memiliki filosofi tersendiri, mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Jawa seperti keselarasan, kehormatan, dan keseimbangan.
BACA JUGA:Lhoknga, Surga Ombak dan Senja di Ujung Barat Nusantara
Bagi warga Solo, keraton bukan hanya peninggalan sejarah, melainkan bagian dari identitas mereka.
Banyak seniman, budayawan, dan pelajar yang belajar seni tari, gamelan, hingga sastra Jawa di lingkungan keraton. Dengan begitu, keraton menjadi pusat pendidikan budaya sekaligus tempat pelestarian tradisi.
Tradisi yang masih terjaga, seperti tari Bedhaya Ketawang, bukan hanya bernilai estetika tetapi juga sarat makna spiritual.
Pertunjukan ini sering diadakan pada momen tertentu dan menjadi daya tarik wisata budaya.
BACA JUGA:Tahu vs Tempe: Siapa Juara Protein Nabati?
Keraton Surakarta terletak di Jalan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, tepat di jantung Kota Solo. Lokasinya yang strategis membuat keraton mudah diakses dari berbagai arah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




