Makam Tebing Lemo: Warisan Leluhur Suku Toraja yang Sakral

Makam Tebing Lemo: Warisan Leluhur Suku Toraja yang Sakral

Bukit Batu Lemo bukan hanya sebuah tempat pemakaman, tetapi juga lambang kuat dari nilai-nilai luhur dan spiritualitas masyarakat Toraja. - Foto: Instagram@muhdirf4nn_--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, terdapat sebuah tebing batu yang menyimpan jejak sejarah dan kepercayaan spiritual masyarakat lokal. 

Bukit ini dikenal dengan nama Bukit Batu Lemo, sebuah tempat pemakaman yang tidak biasa. 

Alih-alih dimakamkan di tanah, masyarakat Toraja menyemayamkan jenazah leluhur mereka di dinding-dinding batu yang dipahat secara manual.

Tebing tersebut memiliki penampilan yang mencolok. Batu-batunya berwarna gelap dan menjulang tinggi, dihiasi oleh deretan lubang-lubang besar. 

BACA JUGA:Aipda Saihun, Polisi yang Juga Mengajar Ngaji Anak-Anak di Waktu Luang

Dari kejauhan, tebing ini terlihat seperti dinding yang ditandai oleh banyak titik, yang ternyata merupakan liang-liang pemakaman kuno.

Di sekitarnya, lanskap sawah yang menghijau memberikan kontras yang indah dengan nuansa misterius dari dinding batu itu.

Bagi masyarakat Toraja, kematian bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan bagian dari perjalanan menuju dunia roh. Seseorang yang meninggal tidak langsung dianggap benar-benar telah pergi. 

Selama belum diadakan upacara adat, orang yang meninggal masih diperlakukan layaknya orang hidup: dibaringkan di rumah, diberi makanan dan minuman, bahkan diajak berbicara oleh anggota keluarga.

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Percepat Pengecoran Jalan Wala Kuba, Targetkan Selesai Bertahap

Upacara adat pemakaman disebut Rambu Solo’. Prosesi ini merupakan bentuk penghormatan terakhir dan sangat penting dalam budaya Toraja

Pelaksanaannya tidak sembarangan dan seringkali memerlukan biaya besar serta persiapan panjang. 

Oleh sebab itu, banyak keluarga yang menunda pelaksanaan upacara ini selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, hingga mereka benar-benar siap secara ekonomi dan adat.

Setelah Rambu Solo’ dilaksanakan, jenazah dibawa ke tempat pemakaman yang berada di dinding tebing. Bukit Batu Lemo merupakan salah satu lokasi paling terkenal. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: