Baterai Solid State Masih Jauh dari Kenyataan, Ini Kendalanya

Baterai Solid State Masih Jauh dari Kenyataan, Ini Kendalanya

Baterai semi solid-state.//Foto: IM Motors/Istimewa.--

Untuk mengantisipasi itu, otoritas di China mulai mengambil langkah.

Bahkan pada bulan Mei 2025 lalu China Society of Automotive Engineers (CSAE) ternyata sudah merilis standar nasional pertama untuk mendefinisikan baterai solid state sejati yaitu baterai yang 100% menggunakan elektrolit padat sebagai media penghantar ion yang berbeda dengan baterai semi-solid yang masih mengandung cairan.

Seiring ketidakpastian teknologi baterai solid state, pasar kendaraan kini mulai menunjukkan tren baru.

Mobil hybrid yang dulu dianggap sebagai solusi sementara kini justru menjadi pilihan realistis untuk masa transisi energi.

BACA JUGA:Spesifikasi Suzuki Burgman 400 Terbaru, Irit dan Penuh Fitur Modern

Selain itu berdasarkan laporan dari BloombergNEF, ternyata pangsa pasar mobil hybrid di China, Jepang dan Eropa terus meningkat sejak 2023 lalu.

Konsumen menganggap teknologi hybrid lebih stabil, tersedia, dan ekonomis dibanding menunggu kendaraan listrik murni dengan baterai solid state yang belum pasti.

Meski menjanjikan revolusi dalam dunia kendaraan listrik, baterai solid state masih belum siap menggantikan baterai lithium-ion dalam waktu dekat.

Tantangan teknis, biaya, dan keamanan menjadi tembok besar yang harus dipecahkan industri. Sampai saat itu tiba, dunia tampaknya masih harus bersabar dan memilih jalur transisi yang lebih realistis seperti teknologi hybrid atau plug-in hybrid. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: