Susumpitan: Permainan Tradisional Sunda yang Penuh Ketangkasan

Susumpitan: Permainan Tradisional Sunda yang Penuh Ketangkasan

Permainan susumpitan merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai. Foto:Instagram@officialkm164--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di tengah budaya agraris masyarakat Sunda, lahir berbagai tradisi yang sarat nilai dan kreativitas.

Salah satunya adalah permainan susumpitan, sebuah permainan sederhana namun penuh makna, yang menggunakan alat tiup bernama sumpit untuk meluncurkan anak panah ringan ke sasaran tertentu.

Permainan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga melatih fokus dan keterampilan motorik.

BACA JUGA:Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama Resmi Jadi Bendahara Umum Apkasi

Masyarakat Sunda dahulu hidup sangat bergantung pada alam. Selain bercocok tanam, mereka juga berburu untuk mencukupi kebutuhan pangan. 

Dalam aktivitas berburu tersebut, sumpit menjadi salah satu alat penting. Alat tersebut dapat digunakan untuk  menembak hewan kecil dari jarak jauh, biasanya dengan peluru berbentuk anak panah kecil.

Dari kebiasaan berburu itu, muncullah kegiatan yang lebih bersifat rekreatif, yaitu susumpitan. Berbeda dari tujuan awalnya yang serius, permainan ini lebih ditujukan sebagai hiburan dan latihan keterampilan. 

Lambat laun, susumpitan dikenal luas sebagai permainan tradisional yang dimainkan secara turun-temurun di lingkungan masyarakat Sunda.

BACA JUGA:Cara Tepat Pakai Bedak Padat agar Wajah Nggak Cakey, Tanpa Perlu Foundation

Permainan susumpitan menggunakan alat utama berupa sumpit, yakni tabung panjang berbentuk silinder. Bahan dasar sumpit ini umumnya dari rotan, yang dikenal kuat dan lentur. Panjangnya sekitar satu hingga dua meter, dengan diameter kecil yang cukup untuk meniup anak sumpit.

Anak sumpit ataupun peluru yang digunakan terbuat dari bambu pipih. Bagian depannya diruncingkan agar tajam, sementara bagian belakang diberi bahan ringan seperti kapas atau busa. 

Fungsi bahan ringan ini adalah untuk memberikan keseimbangan dan daya dorong yang optimal saat anak sumpit ditiup keluar.

Proses pembuatannya cukup sederhana dan menggunakan bahan alami dari lingkungan sekitar. Hal ini menunjukkan kearifan lokal masyarakat Sunda dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia untuk dijadikan alat permainan yang bermanfaat.

BACA JUGA:Simulasi Dampak Tarif Trump: RI Berpeluang Raup Investasi dan Ekspor Lebih Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: